Show simple item record

dc.contributor.advisorAGUS, Triono,
dc.contributor.advisorDIGDO, Listyadi
dc.contributor.authorHERU, Edy Nurcahyo
dc.date.accessioned2018-11-27T12:22:15Z
dc.date.available2018-11-27T12:22:15Z
dc.date.issued2018-11-27
dc.identifier.nimNIM141910101015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88517
dc.description.abstractKebutuhan masyarakat tentang mesin pendingin mempengaruhi kehidupan modern, tidak hanya kualitasnya tetapi kenyamanan, ramah lingkungan dan efisiensi. Secara umum mesin pendingin dikelompokkan menjadi tiga kelompok industri, yaitu: Domestik, Komersial, Industrial. Kelompok domestik diarahkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, seperti: home refrigerator, freezer, air conditioner, type window dan type split. Sedangkan kelompok komersial untuk peralatannya sering digunakan di supermarket, seperti: reach-in freezer, service case, produce sale case, water cooler, beverage cooler dan truck refrigeration system. Kelompok industrial peralatannya meliputi :central air conditioner, packing plant, cold storage dan pabrik es (Sapto W. dan Syamsuri H., 2008). Penggunaan mesin pendingin di ruang lingkup rumah tangga seperti kulkas dan air conditioner, tentu menuntut akan efisiensi kerja yang bagus, murah, ramah lingkungan yang tidak mencemari lingkungan yang akan berdampak pada penipisan lapisan ozon karena penggunaan refrigerant jenis CFC (Cloro Flouro Carbon), HCFC (Hydro Cloro Fluoro Carbon), maupun jenis yang lainnya. Untuk memberikan efek yang baik bagi lingkungan mesin pendingin menggunakan refrigerant jenis hidrokarbon seperti : LPG (Liquefied Petroleum Gas), sedangkan untuk meningkatkan performa mesin pendingin, memvariasikan salah satu komponen mesin pendingin, yaitu kondensor. Tujuan penelitian kali ini adalah untuk mengetahui perbandingan penggunaan kondensor tipe separasi dengan kondensor standart menggunakan refrigerant LPG dan refrigerant R-134a terhadap unjuk kerja mesin pendingin. Penelitian tersebut, menggunakan metode eksperimental dengan komponen utama: kompresor, kondensor, pipa kapiler, evaporator. Dengan tambahan alat ukur, seperti: Flow meter, pressure gauge, thermoreader, thermocouple, timbangan dan manifold gauge. Termokopel akan dipasang pada 5 titik yang berbeda diantaranya: keluaran kompresor, keluaran kondensor, masukan evaporator, masukan kompresor, ruang evaporator. Waktu pengambilan data 180 menit dengan interval waktu 15 menit. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa penggunaan refrigerant LPG pada kondensor standart lebih bagus daripada menggunakan refrigerant R-134a, terbukti dapat menaikkan COP (Coefosien Of Performance) sebesar 6,34%. Sedangkan penggunaan kondensor separasi dapat meningkatkan dampak refrigerasi, kapasitas refrigerasi, pelepasan kalor dan rasio pelepasan kalor selama mesin pendingin beroperasi daripada menggunakan kondensor yang tipe standart.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141910101015;
dc.subjectKebutuhan masyarakaten_US
dc.subjectMesin pendinginen_US
dc.subjectKehidupan modernen_US
dc.subjectKualitasnyaen_US
dc.subjectKenyamananen_US
dc.subjectRamah lingkunganen_US
dc.subjectEfisiensien_US
dc.subjectDikelompokkanen_US
dc.subjectKelompok industrien_US
dc.subjectDomestiken_US
dc.subjectKomersialen_US
dc.subjectIndustrialen_US
dc.subjectKebutuhan rumah tangga,en_US
dc.subjectHome refrigerator,en_US
dc.subjectfreezeren_US
dc.subjectAir conditioneren_US
dc.subjectType windowen_US
dc.subjectType split.en_US
dc.titleAnalisis Perbandingan Unjuk Kerja Domestic Refrigerator Dengan Separation Condenser Menggunakan Refrigerant Lpg Dan Refrigerant R-134aen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record