dc.description.abstract | Perkembangan Indonesia yang sangat pesat menyebabkan mulai
berkembangnya diberbagai sektor, salah satu sektor yaitu pembangunan di bidang
property. Perkembangan property di Indonesia saat menuju sektor vertikal (high
rise building) yang salah satunya berbentuk mall, apartment, pertokoan. Salah
satu pembangunan property yang memakai pembangunan tipe vertikal, yaitu
pembangunan Gresik icon dan apartment yang merupakam kawasan pertama di
Gresik yang menggabungkan konsep mall, apartemen, pertokoan dan memiliki 26
lantai dengan total luasan 18.000 m2. Dalam pembangunan high rise building
sangat rentan akan terjadinya risiko konstruksi, antara lain risiko lingkungan,
risiko konstruksi, risiko internal maupun risiko eksternal. Salah satu langkah
untuk menghindari terjadinya risiko dengan melakukan risk assessment untuk
seluruh proses pekerjaan yang ada pada proyek konstruksi. Pada dunia
ketekniksipilan, risk assessment mempunyai beberapa metode, antara lain hazard,
CFA (confirmatory factor analysis), hazop, checklist. CFA ( Confirmatory Factor
Analysis) memiliki beberapa keunggulan dalam menentukan variabel-variabel
risiko yaitu dapat mengukur dan mengetahui variabel laten dan variabel indicator
risiko dalam suatu proyek. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, antara lain: (1)
Mengidentifikasi risiko konstruksi yang berpengaruh dalam proses pembangunan.
(2). Menganalisa risiko dominan dalam proses pembangunan Gresik Icon and
Apartment menggunakan metode CFA (Confirmatory Analysis Factor). (3)
Merespon risiko konstruksi pada proyek pembangunan Gresik Icon and
Apartment.
Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari sampai Maret 2018 dengan
variabel risiko yang kemungkinan terjadi di konstruksi. Identifikasi risiko dalam
penelitian ini berdasarkan variabel risiko 5M (Man, Money, Method, Machine, Material). Terdapat 24 variabel-variabel risiko yang didapat dan digunakan untuk
kuesioner utama. Tahapan selanjutnya yaitu menguji validitas menggunakan
bantuan aplikasi Lisrl 8.8.
Hasil dari metode CFA diperoleh 9 variabel yang nilai valid dan
reliabilitasnya memenuhi parameter. Variabel-variabel tersebut akan dimasukan
ke risk map, agar mendapatkan respon risiko yang baik. Risiko dominan yang
terdapat pada kuadran I, antara lain Kekurangan SDM, Kesalahan komunikasi,
Perubahan desain gambar, Keterlambatan tenaga kerja, Kekurangan dana proyek,
Kerusakan peralatan. Risiko dominan yang terdapat pada kuadran II, antara lain
Keterlambatan pembayaran pekerja, Keterlambatan bahan material,
Keterlambatan alat berat. | en_US |