Show simple item record

dc.contributor.advisorDEWI, Junita
dc.contributor.advisorANITA, Trisiana
dc.contributor.authorMA'RUF, Syahputra
dc.date.accessioned2018-11-27T11:15:53Z
dc.date.available2018-11-27T11:15:53Z
dc.date.issued2018-11-27
dc.identifier.nimNIM141910301014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88509
dc.description.abstractProyek konstruksi merupakan salah satu kegiatan yang berlangsung dalam kurun waktu yang terbatas dengan sumber daya tertentu untuk mendapatkan hasil konstruksi dengan standart kualitas yang baik. Dalam usaha pencapaian hasil kerja konstruksi yang baik dibutuhkan berbagai macam elemen pendukung dalam pelaksanannya. Saat ini, perkembangan pekerjaan konstruksi menjadi semakin komplek dan semakin canggih. Pelaksanaan proyek konstruksi sekarang banyak memanfaatkan teknologi baru, sumber daya manusia dan material yang semakin banyak serta dana yang semakin besar. Oleh karena itu pelaksanaan proyek konstruksi membutuhkan metode-metode khusus yang dapat mengakomodasi pengaturan berbagai elemen yang ada dalam proyek konstruksi. Pembuatan rencana kerja merupakan salah satu dari langkah awal perencanaan. Penelitian ini dilakukan dengan cara menilai kondisi proyek pada setiap aspek pekerjaan yang telah dikerjakan dengan melihat prospek pekerjaan yang telah dilaporkan berdasarkan evaluasi menggunakan Earned Value Method (EVM), sehingga didapatkan penanganan yang tepat, cepat, dan praktis. Metode ini memberikan informasi status kinerja proyek pada suatu periode pelaporan dan memberikan informasi prediksi biaya yang dibutuhkan dan waktu untuk penyelesaian seluruh pekerjaan berdasarkan indikator kinerja saat pelaporan. Berdasarkan kinerja biaya dan waktu maka dapat dinilai kinerja proyek sehingga dapat memprediksi kinerja biaya dan waktu pada suatu proyek. Berdasarkan hasil penelitian, nilai indeks kondisi proyek yang dilihat dari segi waktu dan biaya yang di survei dengan mengunakan metode EVM yaitu nilai (SPI) sebesar 1,1344. Pada nilai indeks tersebut, proyek berada pada kondisi yang baik. Menunjukkan bahwa proyek mengalami percepatan pekerjaan dari yang telah direncanakan. Adapun nilai (CPI) sebesar 1,1176 yang menjelaskan bahwa terjadi pengeluaran biaya yang lebih kecil sebesar Rp. 20.160.629.780,00 dari Rp. 22.533.293.773,00 pekerjaan yang sudah terlaksana. Keterlambatan proyek hanya terjadi pada beberapa minggu sebelum minggu terakhir peninjauan. Pada sisi biaya dapat dikatakan bahwa kontraktor mengalami ketepatan pekerjaan proyek yang dinyatakan dalam nilai positif yang berarti pelaksanaan lebih cepat dari jadwal yang direncanakan (Schedule Overrun) dan dari segi waktu kontraktor juga diperoleh nilai positif yang berarti terjadi keuntungan atau biaya yang dikeluarkan kontraktor lebih kecil dari anggaran yang tersedia (Cost Underrun). Jika pada minggu-minggu berikutnya terjadi keterlambatan maka disarankan melakukan reschedule proyek agar pelaksanaan pekerjaan selalu dalam apa yang direncanakan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141910301014;
dc.subjectProyek konstruksien_US
dc.subjectKegiatanen_US
dc.subjectKurun waktuen_US
dc.subjectTerbatas dengan sumber dayaen_US
dc.subjectHasil konstruksien_US
dc.subjectStandart kualitasen_US
dc.subjectUsaha pencapaianen_US
dc.subjectHasil kerjaen_US
dc.subjectKonstruksien_US
dc.subjectPendukungen_US
dc.subjectPelaksananen_US
dc.titleEvaluasi Kinerja Waktu Dan Biaya Berdasarkan Konsep Nilai Hasil Pada Proyek Apartemen Tower Benson Surabayaen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record