dc.description.abstract | Sistem persamaan non-linier adalah himpunan dari beberapa persamaan
non linier yang solusinya memenuhi semua persamaan tersebut. Pencarian solusi
sistem persamaan non linier dapat dilakukan menggunakan metode analitik,
namun dalam beberapa kasus penyelesian analitik dari sistem persamaan non
linier tidak mudah ditemukan sehingga dibutuhkan metode-metode lain untuk
menyelesaikannya. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
sistem persamaan non linier yaitu dengan menggunakan algoritma metaheuristik.
Salah satu contoh dari algoritma metaheuristik adalah Harmony Search Algorithm
With Modified Differential Mutation Operator (HSMD).
Penelitian ini dimulai dengan menentukan beberapa sistem persamaan non
linier dari beberapa referensi rujukan yang akan diteliti berupa sistem persamaan
non linier dua variabel dan sistem persamaan non linier tiga variabel. Kemudian
menentukan nilai parameter yang digunakan yaitu HMS, HMCR, N, 𝐿𝑖 , 𝑈𝑖, NI,
Fawal, Fakhir, 𝑎1 dan 𝑎2. Setelah itu mencari perkiraan solusi dari sistem persamaan
non linier dengan mencari nilai fitness (hasil penjumlahan |𝑓(𝑥)|) dari beberapa
kemungkinan vektor solusi yang sama dengan 0. Apabila nilai fitness yang diteliti
tidak ada yang sama dengan 0, maka dipilih nilai fitness yang paling minimum.
Kemudian menguji keakuratan dari HSMD dengan cara membandingkan solusi
sistem persamaan non linier menggunakan HSMD dengan solusi sistem
persamaan non linier menggunakan metode Newton-Raphson dari beberapa
referensi rujukan yang digunakan dalam penelitian ini.
Hasil penyelesaian sistem persamaan non linier menggunakan HSMD
menghasilkan solusi yang mendekati solusi eksak. Nilai fitness yang dihasilkan
menggunakan HSMD lebih mendekati 0 daripada nilai fitness yang dihasilkan
menggunakan Metode Newton-Raphson. Kecepatan konvergensi, iterasi dan
waktu komputasi program HSMD dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
perubahan nilai parameter HMS, HMCR, 𝑎1 dan 𝑎2. Apabila nilai HMS yang
digunakan kecil, maka nilai fitness yang dihasilkan besar. Selain itu semakin besar
nilai HMS, semakin sedikit iterasi dan semakin besar waktu komputasi program
yang dibutuhkan untuk menemukan solusi sistem persamaan non linier.
Sedangkan apabila nilai HMCR, 𝑎1 dan 𝑎2 yang digunakan sama dengan 0, maka
nilai fitness yang dihasilkan besar. Perubahan nilai HMCR tidak berpengaruh
terhadap jumlah iterasi dan waktu komputasi program. Untuk 𝑎1 > 0, semakin
besar nilai 𝑎1, jumlah iterasi yang dibutuhkan untuk mencapai kekonvergenan
juga semakin besar. Perubahan nilai 𝑎1 tidak berpengaruh terhadap waktu
komputasi program. Sedangkan semakin besar nilai 𝑎2, jumlah iterasi dan waktu
komputasi program yang dibutuhkan untuk menemukan solusi sistem persamaan
non linier juga semakin besar. | en_US |