Show simple item record

dc.contributor.authorHUWAIDAH, Rizka
dc.date.accessioned2018-11-22T01:22:34Z
dc.date.available2018-11-22T01:22:34Z
dc.date.issued2018-11-22
dc.identifier.nimNIM142110101133
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88371
dc.description.abstractDewasa ini perkembangan teknologi tengah mengalami peningkatan yang signifikan. Salah satu indikasi perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya teknologi internet. Internet yang erat kaitannya dengan gadget seperti smartphone, banyak digunakan remaja dalam interaksi sosial mereka. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2016 menunjukkan bahwa 89,7% penetrasi pengguna internet di Indonesia adalah mahasiswa. Sedangkan hasil survey pada tahun 2017 menunjukkan bahwa 143,26 juta penduduk Indonesia (54,68% dari total populasi masyarakat Indonesia) telah terkoneksi ke dalam jaringan internet dan 89,35% layanan yang diakses adalah layanan chatting. Griffiths (dalam Supusepa, 2011:65) mengatakan bahwa di internet, sex merupakan topik paling populer. Salah satu situs konten dewasa populer di dunia, Porn Hub (dalam Liputan 6, 2015) dengan total 18,36 miliar viewer pada tahun 2014 merilis data statistik tahun 2014 dan memperlihatkan negara yang banyak mengunjungi situsnya yaitu: Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Irlandia, dan Norwegia. Selain itu, viewer dari Indonesia naik empat kali lipat dibanding tahun 2013. Indonesia merupakan negara kedua dengan kenaikan viewer terbesar setelah Turki dengan total 457 persen, yang mana total viewer naik 10,9% dari tahun 2013. Konten pornografi yang tersedia secara mudah serta dapat diakses melalui intenet, memberikan peluang bagi para pengguna dunia maya untuk turut mengaksesnya sebagai pemenuhan atas ketegangan mental dan perilaku seksual mereka. Kurangnya informasi tentang seks di masyarakat serta pandangan bahwa seks adalah hal yang tabu, membuat sebagian masyarakat berusaha mencari dan melakukan eksplorasi sendiri, salah satunya melalui akses internet. Pada tahun 2017 dalam CNN Indonesia, Santhika menuliskan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan ada 28-30 juta web pornografi, namun pihak Kominfo baru bisa memblokir 700 ribu web pornografi. Hal ini dikarenakan oleh tersembunyinya puluhan juta web pornografi di balik miliaran nama domain alias. Pihak Kominfo telah menargetkan akan memberantas setidaknya 15 juta web porno pada 2018.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries142110101133;
dc.subjectCybersexen_US
dc.subjectSeks Pranikahen_US
dc.titlePerilaku Cybersex Yang Berdampak Pada Perilaku Seks Pranikah Mahasiswa (Studi Kualitatif Pada Mahasiswa di Kabupaten Jember)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record