dc.description.abstract | Daerah aliran sungai (DAS) Tanggul terletak di Kabupaten Jember, Jawa
Timur, Indonesia. DAS Tanggul memiliki luas lahan sebesar 26.146,13 Ha. Secara
umum kondisi lahan tersebut berupa lahan pertanian dan perkebunan terbuka dengan
material tanah yang lepas, sehingga saat musim hujan air limpasan dan partikel tanah
mudah terangkat oleh aliran air. Selain itu, aktivitas penebangan liar dan pengelolaan
lahan yang mengakibatkan perubahan pada tata guna lahan dapat mengurangi
vegetasi, perubahan nilai koefisien limpasan dan daya ikat tanah terhadap aliran
permukaan. Berkaitan dengan latar belakang dan identifikasi dari permasalahan di
atas, maka diperlukan adanya penelitian tentang prediksi laju erosi dengan bantuan
GIS (Geographical Information System) untuk mengetahui wilayah yang berpotensi
memiliki laju erosi yang tinggi.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa tahun 2017, DAS Tanggul
memiliki total laju erosi sebesar 37.534,76 m3/tahun. Tingkat bahaya erosi terbagi
dalam kategori sangat ringan, ringan, dan berat yaitu sebesar 9,79%, 61,62% dan
28,59%. Volume sedimen aktual sebesar 959,19 m3/tahun, sedangkan volume
sedimen perhitungan sebesar 727,772 m3/tahun. Sehingga dari perbandingan antara
data aktual dan data perhitungan didapatkan tingkat akurasi 75,87%.
Sehubungan dengan hasil penelitian ini, maka disarankan untuk daerah yang
memiliki erosi tinggi seperti desa Badean, Darungan, Karangbayat, Patemon,
Pondokdalem, dan Maggisan dapat dilakukan upaya atau tindakan konservasi.
Tindakan konservasi diantaranya dengan melakukan rehabilitasi lahan dan tindakan
teknis, misalnya bangunan chek DAM, gulley plug, dan bangunan teknis lainnya
sehingga dapat mengurangi sedimentasi di upstream bendung Pondok Waluh. | en_US |