dc.description.abstract | Kopi merupakan jenis tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Salah satu faktor yang menentukan kualitas kopi yakni pada proses pengeringan. Proses pengeringan merupakan proses untuk menurunkan kadar air biji kopi sampai ±12%. Salah satu alat ukur kadar air yakni DIGI-MOST yang dibuat oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Metode yang digunakan pada DIGI-MOST yakni metode kapasitansi. Nilai kapasitansi dari sample biji kopi nanti akan diubah menjadi nilai kadar air dengan membandingkan hasil dari metode oven (pengeringan) dengan pembacaan nilai kapasitansi. Alat ukur DIGI-MOST masih berbasis analog yang menggunakan banyak IC di dalamnya dengan tampilan menggunakan seven segment. Karena alat ukur ini masih analog maka alat ukur ini hanya mampu mengukur kadar air atau tingkat kekeringan pada kopi mulai dari 9% sampai dengan 20%. Kelemahan dari alat ini adalah sample kopi yang digunakan dalam proses pengukuran merupakan grade biji kopi secara acak, yakni besar dan massa biji kopi tidak rata, sehingga perlu metode yang bisa membedakan hasil pengukuran kadar air biji kopi berdasarkan bentuk, massa dan jenis biji kopi.
Dalam proyek akhir ini menggunakan sensor Load Cell yang berfungsi untuk pengukur berat pada alat akibat adanya tekanan. Modul HX711 sebagai penguat sinyal karena Load Cell hanya mampu memberikan sinyal tegangan kecil. Rangkaian sensor kadar air menggunakan rangkaian Astable Multivibrator. Prosesor yaitu Arduino UNO berfungsi sebagai pengolah data. Bagian LCD berfungsi untuk menampilkan data hasil nilai pengukuran. Pada pengujian alat ukur kadar air biji kopi dilakukan dengan menggunakan sample biji kopi acak. Pertama menimbang biji kopi sebesar ±100 gram. Setelah itu proses pembacaan nilai frekuensi dan mengubah nilai tersebut menjadi nilai kadar air. | en_US |