dc.description.abstract | Permasalahan yang terdapat didalam pembelajaran IPA salah satunya siswa
cenderung pasif dan kurang mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya,
sehingga sangat penting kemampuan berpikir kritis siwa dilatihkan pada siswa SMP
salah satunya pembelajaran IPA. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi menuntut
guru agar lebih profesional dalam mengajar karena kunci kesuksesan dalam proses
pembelajaran sangat ditentukan oleh guru yang profesional. Guru dapat
menggunakan media video untuk mengatasi permasalahan tersebut, karena media
video dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau dikenal dengan istilah
Research & Development (R&D). Pada penelitian ini akan dikembangkan media
video berbasis kearifan lokal pada materi lingkungan untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa SMP. Subyek penelitian pada uji coba I (uji
terbatas) sebanyak 10 siswa kelas VII SMPN 1 Jember. Uji coba II (uji kelas) pada
siswa kelas VII SMPN 1 Jember sebanyak 36 siswa semester genap tahun pelajaran
2017/2018. Dan disebarkan ke berbagai sekolah pada tingkatan yang sama dengan
karakteristik yang berbeda.
Uji coba 1 dilaksanakan pada 10 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Jember.
Berdasarkan hasil uji coba 1 didapatkan bahwa video berbasis kearifan lokal materi
lingkungan masih memerlukan revisi/perbaikan. Secara umum siswa memberikan
respon positif terhadap media video berbasis kearifan lokal materi lingkungan, namun ada siswa yang mengeluhkan kurang jelasnya audio dalam video. Selanjutnya
dilakukan perbaikan untuk kemudian menjadi sebuah produk video yang sesuai, dan
bisa diuji coba selanjutnya.
Media video berbasis kearifan lokal materi lingkungan yang efektif dianalisis
menggunakan N-Gain berdasarkan data hasil pretest dan postest pada ujicoba 2,
dikelas VII C SMPN I Jember tahun pelajaran 2017-2018 sebanyak 36 siswa.
Pembelajaran pada ujicoba 2 dilaksanakan sebanyak tiga pertemuan (6JP) yang
dibimbing oleh guru IPA pengajar kelas VII dan diamati oleh observer.
Hasil pretest dan postest Uji coba 2 pada skala kelas untuk 5 indikator berpikir
kritis secara rinci menunjukkan angka peningkatan yang signifikan. Pada indikator
memberikan penjelasan sederhana hasil pretest memiliki skor 133 sedangkan
postestnya 283. Dari jumlah skor tersebut, dianalisis dengan N-Gain terjadi
peningkatan sebesar 0,79 yang dapat dikategorikan tinggi. Hal serupa juga terjadi
pada indikator membangun keterampilan dasar, hasil pretest memiliki skor 84
sedangkan postestnya 265. Dari jumlah skor tersebut, dianalisis dengan N-Gain
terjadi peningkatan sebesar 0,75 yang dapat dikategorikan tinggi. Pada indikator
kesimpulan, hasil pretest memiliki skor 128 sedangkan postestnya 277. Dari jumlah
skor tersebut, dianalisis dengan N-Gain terjadi peningkatan sebesar 0,76 yang dapat
dikategorikan tinggi. Pada indikator membuat penjelasan lebih lanjut, hasil pretest
memiliki skor 78 sedangkan postestnya 254. Dari jumlah skor tersebut, dianalisis
dengan N-Gain terjadi peningkatan sebesar 0,72 yang dapat dikategorikan tinggi.
Terakhir, pada indikator strategi dan taktik, hasil pretest memiliki skor 146 sedangkan
postestnya 298. Dari jumlah skor tersebut, dianalisis dengan N-Gain terjadi
peningkatan sebesar 0,85 yang dapat dikategorikan tinggi. Dari hasil tersebut, maka
media video berbasis kearifan lokal materi lingkungan terbukti efektif untuk
digunakan dalam skala kelas atau skala besar. | en_US |