Show simple item record

dc.contributor.advisorSISWANTO
dc.contributor.advisorWINARSA, Rudju
dc.contributor.authorLUTFI, Laili Nur Azizah
dc.date.accessioned2018-11-08T11:57:00Z
dc.date.available2018-11-08T11:57:00Z
dc.date.issued2018-11-08
dc.identifier.nimNIM131810401004
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87785
dc.description.abstractIndonesia memiliki wilayah laut yang luas. Dari kondisi laut yang luas tersebut salah satu sumber daya alam yang dapat dihasilkan adalah ikan. Potensi sumberdaya hasil laut menunjukkanbahwa perikanan memiliki potensi yang baik untuk berkontribusi didalam pemenuhan gizi masyarakat. Ikan mengandung banyak asam lemak esensial. Asam lemak essential merupakan asam lemak yang sangat dibutuhkan dan tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia. Begitu pentingnya kebutuhan asam lemak esensial, maka asupan dalam tubuh harus terpenuhi. Lemuru merupakan salah satu ikan yang tinggi kandungan asam lemak Serta ikan dengan produksi yang tinggi. Sehingga seringkali ketersediaan lemuru sangat melimpah. Dibutuhkan alternatif dalam pengolahan ikan lemuru untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan pembuatan tepung ikan lemuru. Salah satu upaya untuk memperkenalkan tepung ikan pangan lemuru pada masyarakat adalah dengan ditambahkan pada tempe.Tempe dipilih karena tempe merupakan makanan yang telah dikenal dan disukai oleh masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan rancangan dasar penelitian deskriptif yang dilakukan pada tempe penambahan tepung ikan 4,5% dari jumlah kedelai. Perlakuan lama fermentasi 36 jam . Tempe penambahan tepung ikan lemuru 4,5% dibandingkan dengan tempe tanpa tepung lemuru (Kontrol 1), dan dibandingkandengantempe penambahan tepung ikan lemuru 4,5% tanpa fermentasi (Kontrol 2). Selanjutya dilakukan analisis menggunakan GCMS (Gas Chromatograph and Mass Spectrometer) . Hasil analisis pada fermentasi tempe dengan penambahan tepung ikan lemuru maupun tempe yang tidak diberi penambahan tepung ikan lemuru, ditemukan adanya kandungan asam lemak tak jenuh 9,12-Octadecadienoic acid yang tergolong omega 6 dan 11-Octadecenoic acid yang tergolong omega 9. Sedangkan untuk asam lemak linolenat (omega 3) tidak terdeteksi pada ketiga sampel, tempe dengan penambahan lemuru 4,5% memiliki kelebihan dibanding dengan tempe tanpa penambahan tepung dan tempe dengan penambahan tepung lemuru tanpa fermentasi, yaitu pada tempe dengan penambahan tepung lemuru 4,5% kandungan asam linoleat dan kandungan asam oleat lebih seimbang serta adanya proses fermentasi pada tempe dengan tepung lemuru mengakibatkan adanya enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang selama proses fermentasi, sehingga protein, lemak dan karbohidrat menjadi lebih mudah dicen_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries131810401004;
dc.subjectAsam Lemaken_US
dc.subjectOmega 3en_US
dc.subjectTempeen_US
dc.subjectTepung Ikan Lemuruen_US
dc.titleKandungan Asam Lemak Tak Jenuh Omega 3 Pada Tempe Dengan Penambahan Tepung Ikan Lemuru (Sardinella Lemuru)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record