dc.description.abstract | Asma merupakan gangguan saluran pernafasan yang sangat kompleks,
penyakit kronis yang dapat menyerang anak-anak hingga yang mengganggu
aktifitas sehari-hari dan timbul karena adanya beberapa faktor salah satu
diantaranya adalah alergi. . Pada klien anak dengan asma peran orangtua sangat
penting terhadap pencegahan kekambuhan asma pada anak, mengingat anak tidak
bisa menghindari faktor-faktor pencetus serangan asma seperti alergen. Apabila
anak tidak dihindarkan dari faktor alergen maka anak akan mengalami batuk,
sesak nafas dan mengalami peningkatan sekresi mukus . Keadaan tersebut dapat
menimbulkan ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang dapat ditandai dengan
dispnea, perubahan frekuensi nafas,perubahan pola nafas,suara nafas
tambahan,sputum dalam jumlah yang berlebihan.
Laporan kasus ini bertujuan untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan
asma bronkial pada An. A dan An. N dengan masalah keperawatan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas di Ruang Bougenville RSUD dr. Haryoto
Lumajang. Metode penulisan yang digunakan adalah laporan kasus, partisipan
penelitian ini adalah 2 pasien yang terdiagnosa asma bronkial dengan masalah
keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas di Ruang Bougenville RSUD
dr. Haryoto Lumajang yang memenuhi kriteria partisipan. Penelitian ini
menggunakan pengumpulan data dengan cara wawancara terhadap klien maupun
keluarga, observasi dengan cara pemeriksaan fisik, dan juga dokumentasi yang
didapat dari buku rekam medik klien. Intervensi keperawatan yang dilakukan
adalah atur posisi kepala lebih tinggi dari badan, berikan dan ajarkan fisioterapi
dada atau clapping pada anak dan keluarga, kolaborasi terapi inhalasi dengan
nebulizer, dan berikan munum air hangat, serta mengajarkan dan memberikan
penyuluhan tentang bagaimana cara batuk efektif.
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada kedua klien dengan asma
bronkial dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas
terdapat 4 batasan karakteristik yang muncul dari 8 batasan karakteristik yaitu
adanya suara nafas tambahan, batuk tidak efektif, penurunan suara napas, dan
sputum berlebihan. Intervensi dan implementasi keperawatan pada klien asma
bronkial dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas
terdapat 10 intervensi dan semua intervensi dilakukan pada klien.
Hasil evaluasi selama 3 hari perawatan pada kedua klien tercapai 6 kriteria
hasil dari 7 kriteria hasil yaitu keadaan umum baik, tidak terdapat suara nafas
tambahan ronki, menunjukkan jalan napas yang paten, anak akan batuk efektif
mampu mengeluarkan sekret, memiliki suara nafas yang jernih, irama & frekuensi
napas dalam rentang normal, nadi dalam batas normal. Pemberian fisioterapi dada atau clappping dan mengajarkan bagaimana
cara batuk efektif pada anak dengan asma dapat menurunkan sesak nafas dan
mengurangi sputum pada saluran pernapasan. Oleh karena itu bagi perawat di
ruang anak diharapkan untuk melakukan asuhan keperawatan asma bronkial
dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas sesuai dengan
standart asuhan keperawatan dan standart operasional sesuai kondisi pasien
dengan menerapkan terapi fisioterapi dada dan mengajarkan batuk efektif sebagai
tindakan mandiri keperawatan. Bagi peneliti lebih lanjut diharapkan dapat
melakukan melakukan tindakan keperawatan lebih optimal terutama dalam
mengajarkan cara batuk efektif agar klien dan keluarga dapat melakukannya
sendiri ketika di rumah | en_US |