dc.description.abstract | Akhir-akhir ini banyak dikembangkan bahan tambah penyusun beton,
salah satu diantaranya yaitu abu sekam padi dan abu ampas tebu. Abu sekam padi
dan abu ampas tebu mengandung pozzolan berupa silika (SiO2). Jika pozzolan
ditambahkan ke dalam semen, maka akan bereaksi dengan kalsium hidroksida yang
akan menghasilkan kalsium silikat hidrat (C-S-H). Reaksi pozzolan dengan kalsium
hidroksida mempunyai beberapa keuntungan terhadap lingkungan yang agresif.
Pada kondisi lingkungan yang normal abu sekam padi dan abu ampas tebu juga
dapat meningkatkan kuat tekan beton, serta menghemat penggunaan bahan baku
semen dalam hal ini klinker karena memiliki kandungan SiO2 yang tinggi. Dari
tinjauan tersebut akan dilakukan penelitian terhadap pengaruh penggunaan abu
sekam padi dan abu ampas tebu sebagai subtitusi semen terhadap kuat tekan beton
dengan perlakuan perendaman air tawar dan air laut.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan benda uji
silinder berukuran Ø 15 cm x 30 cm. Komposisi abu sekam padi (ASP) dan abu
ampas tebu (AAT) sebesar 10% dari jumlah semen. Ada 4 variasi proporsi
campuran beton yaitu 0% ASP + 0% AAT; 2,5% ASP + 7,5% AAT; 5% ASP + 5%
AAT; dan 7,5% ASP + 2,5% AAT. Faktor air semen yang digunakan yaitu 0,48.
Adapun perlakuan perendaman menggunakan 2 perendaman yaitu pada air tawar
dan pada air laut selama 28 hari.
Hasil penelitian didapatkan penambahan abu sekam padi dan abu ampas
tebu mempengaruhi kuat tekan beton. Pada kondisi perendaman air tawar
didapatkan kuat tekan beton tertinggi sebesar 29,81 Mpa pada proporsi 2,5 % ASP
+7,5 % AAT, sedangkan pada kondisi perendama air laut di dapatka kuat tekan
beton tertinggi sebesar 33,04 Mpa pada proporsi 2,5% ASP + 7,5 % AAT.
Perlakuan perendaman pada air laut cenderung menghasilkan kuat tekan beton
tinggi, hipotesis tersebut disebabkan air laut yang mampu meningkatkan kuat tekan
beton di usia dini, dikarenakan adanya kandungan klorida pada air laut yang
membentuk kristal garam friedel pada beton. | en_US |