Show simple item record

dc.contributor.advisorNURDIAN, Yudha
dc.contributor.advisorKOMARIAH, Cicih
dc.contributor.authorSHALIKHAH, Izza Alimatus
dc.date.accessioned2018-09-12T03:32:35Z
dc.date.available2018-09-12T03:32:35Z
dc.date.issued2018-09-12
dc.identifier.nimNIM142010101063
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87395
dc.description.abstractCulex quinquefasciatus merupakan nyamuk yang menjadi vektor berbagai penyakit, misalnya filariasis limfatik, Japanese encephalitis, dan demam West Nile (Bhattacharya et al., 2016; WHO, 2017). Penyakit yang ditularkan oleh Cx. quinquefasciatus yang menjadi masalah besar di Indonesia adalah penyakit filariasis dan Japanese encephalitis, untuk meminimalkan penularan penyakit tersebut maka dilakukan upaya pengendalian terhadap nyamuk Cx. quinquefasciatus. Umumnya, pengendalian yang dipakai dengan menggunakan insektisida. Penggunaan insektisida dapat menimbulkan berbagai efek yang merugikan sehingga diperlukan pemberantasan secara alamiah misalnya menggunakan biopestisida dengan memanfaatkan tanaman sebagai upaya alternatif yang ramah lingkungan. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai larvasida alami adalah tanaman meniran (Phyllantus niruri L.). Tanaman meniran mempunyai beberapa kandungan yang diketahui memiliki aktivitas sebagai larvasida, antara lain alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin. Daun meniran diharapkan dapat menjadi salah satu larvasida alami untuk melawan perkembangan nyamuk Cx. quinquefasciatus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh larvasida dari ekstrak daun meniran (P. niruri L.) terhadap larva Cx. quinquefasciatus instar III dan mengetahui nilai lethal concentration 50 (LC50) ekstrak daun meniran (P. niruri L.) terhadap larva Cx. quinquefasciatus instar III dalam 24 jam. Jenis penelitian ini adalah penelitian true experimental yang dilakukan secara in-vitro dengan Post Test Only Control Group Design. Sampel pada penelitian ini adalah larva Cx. quinquefasciatus instar III yang yang dipilih secara random, dengan kelompok kontrol positif diberikan temephos, kontrol negatif diberikan air ledeng + DMSO, dan kelompok perlakuan diberikan ekstrak etanol daun meniran dengan konsentrasi 0,0625%, 0,125%, 0,25%, 0,5% dan 1%. Setelah 24 jam perlakuan, dilakukan observasi jumlah kematian larva Cx. quinquefasciatus. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan hasil uji regresi linier dengan nilai R2 sebesar 0,636 yang berarti pengaruh ekstrak daun meniran terhadap jumlah kematian larva sebesar 63,6%. Hasil dari uji probit didapatkan nilai LC50 sebesar 0,156%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries142010101063;
dc.subjectEkstrak Etanolen_US
dc.subjectLarvasida Nyamuken_US
dc.titlePengaruh Ekstrak Etanol Daun Meniran (Phyllanthus Niruri L.) Sebagai Larvasida Nyamuk Culex Quinquefasciatus Instar IIIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record