dc.description.abstract | Cerebral Palsy diakibatkan oleh kerusakan permanen syaraf otak yang
mengganggu pusat kontrol motorik tubuh. Gangguan ini banyak terjadi pada anakanak
dan mengakibatkan kecacatan, sehingga mempengaruhi kemampuan anak
untuk bergerak dan mempertahankan keseimbangan posisi serta memerlukan
bantuan oranglain dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dalam jangka panjang.
Diagnosis cerebral palsy pada anak memberikan pengaruh yang cukup besar pada
keluarga, berhubungan dengan tidak terwujudnya harapan orangtua terhadap
keadaan anak.
Keluarga memerlukan resiliensi untuk membantunya dalam menyesuaikan
diri dengan keadaan anak cerebral palsy sehingga dapat menyelesaikan masalah
yang ada dan memfasilitasi penerimaan keluarga. Namun pada kenyataannya,
emosi yang berubah-ubah pada keluarga selama merawat anak cerebral palsy
mempengaruhi penurunan kemampuan keluarga untuk mengatur emosinya.
Sedangkan kemampuan regulasi emosi sangat berguna untuk pelepasan stres dan
koping adaptif seseorang sebagai wujud dari resiliensi.
Penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor yang dapat meningkatkan
regulasi emosi seseorang adalah kemampuannya dalam menggunakan emosi secara
cerdas, atau bisa disebut dengan kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional
inilah yang akan membangun regulasi emosi keluarga sehingga dapat mendorong
resiliensinya.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan kecerdasan emosional
keluarga dengan resiliensi keluarga yang merawat anak cerebral palsy di komunitas
Keluarga Cerebral Palsy (KCP) Mojokerto. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan metode cross sectional. Teknik pengambilan
sampling adalah non probability sampling dengan metode total sampling. Sampel
penelitian sejumlah 37 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Self-
Report Malaysian Emotional Intelligence Scale untuk mengukur kecerdasan
emosional keluarga dan Family Resilience Assesment Scale untuk menilai resiliensi
keluarga. teknik analisa data menggunakan uji statistik spearment rank dengan
tingkat signifikan 0,05.
Pada penelitian ini didapatkan nilai rerata kecerdasan emosional keluarga
145,54 dan nilai rerata resiliensi keluarga adalah 166,97. Hasil uji spearment rank
menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional
keluarga dengan resiliensi keluarga yang merawat anak cerebral palsy di komunitas
Keluarga Cerebral Palsy (KCP) Mojokerto (p value: 0,008 dan r: 0,429). Arah
korelasi bersifat positif dengan tingkat keeratan sedang. Arah korelasi positif
menunjukkan semakin tinggi kecerdasan emosional maka semakin tinggi pula
resiliensi keluarga yang merawat anak cerebral palsy.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan
antara kecerdasan emosional keluarga dengan resiliensi keluarga yang merawat
anak cerebral palsy di komunitas Keluarga Cerebral Palsy (KCP) Mojokerto.
Kecerdasan emosional penting dalam memfasilitasi resiliensi atau ketahanan
keluarga untuk menumbuhkan koping adaptif dan mengatasi efek dari masalah
yang terjadi karena merawat anak cerebral palsy. Oleh karena itu penting bagi
perawat untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam menggunakan emosi
positifnya untuk meningkatkan resiliensi keluarga yang merawat anak cerebral
palsy. | en_US |