Show simple item record

dc.contributor.advisorSHODIKIN, M. Ali
dc.contributor.advisorHERMANSYAH, Yuli
dc.contributor.authorFAUZI, Achmad Ma’Ruf
dc.date.accessioned2018-09-07T01:39:57Z
dc.date.available2018-09-07T01:39:57Z
dc.date.issued2018-09-07
dc.identifier.nimNIM142010101101
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87355
dc.description.abstractICU (Intensive Care Unit) adalah bagian dari rumah sakit dengan staf dan perlengkapan khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan, dan terapi pasien yang menderita penyakit atau penyulit-penyulit yang mengancam jiwa atau potensial mengancam jiwa dengan prognosis buruk. Kondisi pasien yang di rawat di ICU mengalami immunocompromised, bakteri yang resisten antibiotik, super infeksi virus dan jamur. Mikroorganisme yang berada di rumah sakit lebih berbahaya dan lebih resisten terhadap obat, sehingga diperlukan antibiotik yang lebih poten atau suatu kombinasi antibiotik. Semua kondisi ini dapat meningkatkan resiko infeksi kepada pasien. Pentingnya mengetahui peta bakteri pada suatu rumah sakit ataupun di negara, adalah dapat mengetahui jenis bakteri, tindakan atau terapi yang akan dilakukan serta mengetahui resistensi bakteri terhadap terapi yang akan diberikan dokter kepada pasien. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan mengambil data primer yaitu hasil pemeriksaan kultur darah pasien rawat inap di ruang ICU RSD. Dr. Soebandi Jember. Kriteria sampel penelitian berupa kultur darah pada pasien di ICU RSD. Dr. Soebandi Jember yang diambil perawat ICU RSD. Dr. Soebandi Jember, pengambilan sampel dilakukan pada waktu pagi hari. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini bertempat di ruang ICU RSD. Dr. Soebandi Jember dan Laboratorium Parahita diagnostic center. Hasil penelitian yang diperoleh dari pemeriksaan kultur darah pada pasien rawat inap di ruang ICU (Intensive Care Unit) didapatkan bakteri Staphylococcus xylosus, Staphylococcus epidermidis, Enterobacter cloacea dan Stenotrophomonas maltophilia. Dengan jumlah presentase bakteri terbanyak Staphylococcus xylosus muncul sebanyak 5 (55,60%) dan bakteri lain Staphylococcus epidermidis, Enterobacter cloacea dan Stenotrophomonas maltophilia sebanyak 1 (11.10%). Peta bakteri antibiotik menunjukkan jumlah sensitivitas tertinggi adalah Chloramphenicol, Amoxiclav, Vancomycin, dan Tetracycline, sedangkan untuk antibiotik yang menunjukkan jumlah resistensi tertinggi adalah Ceftriaxone, Erythromycin dan Azithromycin.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries142010101101;
dc.subjectICU (Intensive Care Unit)en_US
dc.subjectPeta Bakterien_US
dc.titlePeta Bakteri Pada Pasien Rawat Inap Di Ruang Intensive Care Unit RSD Dr. Soebandi Jemberen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record