Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Jumping Task pada Pokok Bahasan Kubus untuk Meningkatkan Metakognisi Siswa SMP Kelas VIII
Abstract
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Matematika bukan hanya alat bantu untuk matematika itu sendiri, tetapi banyak konsep-konsepnya yang sangat diperlukan oleh ilmu lainnya, seperti kimia, fisika, biologi, teknik dan farmasi. Melihat begitu pentingnya matematika tidak mengherankan jika matematika dipelajari secara luas dan mendasar sejak jenjang pendidikan sekolah dasar. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan pembelajaran dengan Jumping Task. Menurut Sato (2013: 21-34) Jumping Task adalah pemberian soal/tugas yang menantang atau berada di atas tingkatan tuntutan kurikulum. Berdasarkan pendapat tersebut maka melalui Jumping Task, siswa di didik untuk berfikir mandiri dan tumbuh berkembang dengan sesamanya. Sekolah, masyarakat setempat dan keluarga siswa secara bersama-sama membina anak sehingga menjadi anak yang periang, sehat, dan aktif, anak yang mencari tugas/tantangan, dan belajar mandiri, anak yang bersikap pantang menyerah, dan bermental ulet.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran berbasis Jumping Task pada pokok bahasan kubus untuk meningkatkan kemampuan metakognisi siswa SMP kelas VIII.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) dengan produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berbasis Jumping Task. Perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah RPP, LKS, dan THB. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan 4-D, dengan tahapan pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate).
Berdasarkan analisis validasi RPP oleh dosen dan guru matematika maka diperoleh rata-rata keseluruhan skor validasi RPP 3,83 dan persentase rata-rata keseluruhan validasi RPP yaitu 95,9%. Berdasarkan kriteria kevalidan, prototipe RPP memenuhi kreteria valid. Berdasarkan hasil analisis penilaian LKS oleh dosen ahli dan guru matematika diperoleh rata-rata keseluruhan skor validasi LKS 3,69 dan presentase rata-rata keseluruhan validasi LKS yaitu 92,5%. Berdasarkan kriteria kevalidan, prototipe LKS memenuhi kriteria valid. Berdasarkan hasil analisis penilaian THB oleh dosen ahli dan guru matematika diperoleh rata-rata keseluruhan skor validasi THB 3,73 dan presentase rata-rata keseluruhan validasi THB yaitu 93,1%. Berdasarkan kriteria kevalidan, prototipe THB memenuhi kriteria valid.
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas pendidik diperoleh 95,6% pada pembelajaran pertama, dan 94,5% pada pembelajaran kedua. Sehingga dapat dikatakan persentase aktivitas pendidik mengelola pembelajaran ≥ 80%. Pada pengamatan aktivitas peserta didik persentase pada pertemuan pertama dan kedua berturut-turut 85,7%; 88,1% sehingga termasuk kategori praktis. Setelah uji coba lapangan perangkat pembelajaran dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan metakognisi. Hasil analisis nilai menunjukkan persentase ketuntasan siswa pada skor THB sebesar 81,25%, berdasarkan analisis hasil THB dapat diambil kesimpulan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memiliki kualitas efektif. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis strategi Jumping Task pada pokok bahasan kubus mampu meningkatkan kemampuan metakognisi siswa SMP kelas VIII memiliki kualitas valid, praktis, dan efektif.