Determinan Perilaku LSL (Laki-Laki Seks dengan Laki-Laki) HIV Positif dalam Pemanfaatan Layanan Care Support and Treatment (CST) Berdasarkan Teori Andersen di Kabupaten Jember
Abstract
Gambaran kehidupan kaum LSL di Kabupaten Jember berasal dari keterangan LSM Laskar Jember. Berdasarkan data penjangkauan LSM Laskar, per Juni 2016 di kabupaten Jember terdapat kurang lebih 2.030 kaum LSL. Apabila angka tersebut dibandingkan dengan jumlah total penduduk di Kabupaten Jember, maka keberadaan kaum LSL saat ini di Kabupaten Jember adalah sebesar 0,81 %. Angka riil tidak bisa dipastikan karena sebagian besar kaum LSL masih tertutup (hidden). Peningkatan prevalensi HIV pada kaum LSL menjadi peringatan yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Program penanggulangan AIDS pada kaum LSL selama ini telah menerapkan berbagai metode untuk merubah perilaku yang berisiko tinggi, namun prevalensi HIV pada kaum LSL tetap saja naik. Berdasarkan teori Andersen (1995) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kaum LSL HIV positif memanfaatkan layanan kesehatanan diantaranya: 1). Predisposing Characteristic 2). Enabling Characteristic 3). Need Characteristic. Tujuan penelitian ini adalah menganailis determinan perilaku LSL (Laki-Laki Seks dengan Laki-Laki) HIV positif dalam pemanfaatan layanan CST (Care, Support and Treatment) Berdasarkan teori Andersen di Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penentuan Informan dengan menggunakan teknik purposive dan didapat 8 (delapan) informan utama dalam penelitian ini. Kriteria informan utama yang dipilih dengan ketentuan sebagai berikut: 1). Bertempat tinggal di Kabupaten Jember dibuktikan dengan KTP, 2). Informan sudah dinyatakan positif HIV oleh Dokter dengan pemeriksaan Rapid Tes HIV tiga metode, 3). Informan pernah akses layanan CST, 4). Informan mempuanyai cukup waktu dan bersedia untuk diwawancarai. Selain dari informan utama, diperoleh informan tambahan yang dipilih oleh peneliti dalam rangka memperkaya data penelitian yaitu terdiri dari Manager Kasus (MK), dan Kepala Poli VCT dan CST RS dr. Soebandi serta observasi langsung terhadap layanan CST. Data diperoleh dengan wawancara mendalam mengenai predisposing characteristic, enabling characteristic dan need characteristic kaum LSL HIV positif. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode thematic content analysis (analisis isi berdasarkan tema). Peneliti juga melakukan trianggulasi sumber dan teknik dengan Manager Kasus (MK), Kepala Poli VCT dan CST serta observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar informan penelitian ini berusia 25-30 tahun, sebagian kecil informan rentang usia antara 20-23 tahun dan 1 (satu) informan dengan umur 33 tahun
Collections
- MT-Sciences of Health [112]