Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwanto
dc.contributor.advisorHernawati, Sri
dc.contributor.authorKHOLISA
dc.date.accessioned2018-08-08T03:31:36Z
dc.date.available2018-08-08T03:31:36Z
dc.date.issued2018-08-08
dc.identifier.nim141610101054
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86978
dc.description.abstractStreptococcus mutans merupakan suatu bakteri yang memulai terjadinya pembentukan plak pada permukaan gigi. S. mutans bekerja dengan cara memfermentasikan karbohidrat untuk menghasilkan suasana asam sehingga pH plak jadi rendah, keadaan ini dapat menyebabkan terjadinya demineralisasi mineral email dan dentin yang diikuti oleh disintegrasi bagian organiknya yang biasa disebut dengan karies. Proses karies hanya akan terjadi jika terdapat empat hal utama yang berpengaruh yaitu permukaan gigi (host), karbohidrat, waktu dan bakteri kariogenik. Terdapat berbagai cara untuk menghambat pertumbuhan S. mutans, salah satunya dengan cara memanfaatkan tanaman obat yang memiliki efek samping minimal. Salah satu tanaman tersebut adalah buah delima merah (Punica granatum L.). Delima merah mengandung polifenol (flavonoid, antosianin,tannin) dan alkaloid yang diduga berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya daya hambat ekstrak buah delima merah terhadap pertumbuhan S. mutans. Penelitian ini merupakan jenis penelitian experimental laboratories dengan rancangan penelitian the post-test only control group design. Pembuatan ekstrak buah delima merah dengan cara sebagai berikut: kulit dan daging buah delima merah dipisahkan, kulit buah delima merah dioven selama 3 hari dan daging buah dioven selama 6 hari. Setelah itu digiling sampai halus kemudian diayak. Serbuk yang diperoleh ditimbang sesuai kebutuhan masukkan ke dalam toples, dicampur dengan etanol dan diaduk sampai homogen. Selanjutnya dilakukan maserasi 3 kali 24 jam kemudian disaring dengan kertas saring menggunakan corong buncher. Filtrat hasil saringan diuapkan dengan rotary evaporator selama 8 jam sampai diperoleh ekstrak buah delima merah murni. Kemudian ekstrak murni tersebut diencerkan menggunakan pelarut aquades steril sampai didapatkan konsentrasi 25%, 50%, dan 75%. Sampel berjumlah 4 untuk setiap kelompok penelitian.Terdapat 6 kelompok penelitian, yaitu ekstrak buah delima merah konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25%, chlorhexidine 0,2% (kontrol positif), dan aquades steril (kontrol negatif). Masing-masing kelompok diberi suspensi S. mutans. Semua petridish dimasukkan ke dalam desikator dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C, kemudian dilakukan penghitungan jumlah koloni bakteri S. mutans dengan menggunakan alat colony counter. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar konsentrasi ekstrak buah delima merah semakin menurun jumlah koloni S. mutans dan semakin kecil konsentrasi ekstrak buah delima merah semakin meningkat jumlah koloni S. mutans. Kontrol positif memiliki kemampuan yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak buah delima merah konsentrasi 100% dalam menghambat pertumbuhan S. mutans. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak buah delima merah (Punica granatum L.) memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan S. mutans. konsentrasi ekstrak buah delima merah yang memiliki daya hambat terbesar terhadap pertumbuhan S. mutans, yaitu konsentrasi 100%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectEkstrak Buah Delima Merahen_US
dc.subjectStreptococcus mutansen_US
dc.titlePotensi Ekstrak Buah Delima Merah (Punica granatum Linn) terhadap Penurunan Jumlah Koloni Bakteri Streptococcus mutansen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record