dc.description.abstract | Jember merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur dengan mayoritas penduduknya bekerja di bidang pertanian dengan pekerjaan sebagai petani. Petani di Jember dalam melaksanakan pekerjaannya bercocok tanam, menggunakan pestisida sebagai salah satu hal penting yang mereka gunakan untuk menunjang hasil dari pertanian. Pestisida di dalamnya terkandung zat kimia berbahaya maka dalam penggunaannya dibutuhkan prosedur yang sesuai, agar tidak membahayakan petani yang menggunakannya. Prosedur tersebut meliputi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) saat melakukan pencampuran dan penyemprotan pestisida. Petani yang tidak menggunakan APD saat melakukan pencampuran atau penyemprotan pestisida, dapat mengalami keluhan kesehatan. Kesehatan yang terganggu pada petani diantaranya sakit kepala, gatal-gatal, kelelahan meningkat dan mual. Puskesmas Kecamatan Sumberjambe berada di peringkat pertama dengan pengunjung tertinggi pada puskesmas tersebut yaitu sejumlah 510.083 orang. Jumlah penduduk di Kecamatan Sumberjambe sejumlah 60.126 orang. Dianggap seluruh penduduk di kecamatan melakukan kunjungan ke puskesmas, maka setiap orang setidaknya melakukan kunjungan 8-9 kali. Sakit kepala, gatalgatal, kelelahan meningkat dan mual termasuk 15 besar laporan kesakitan di kecamatan tersebut. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan menggunakan metode cross sectional. Penelitian ini dilakukan kepada petani di Dusun Krajan Desa Pringgondani Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember dengan waktu penelitian tanggal 28 Februari hingga 28 Maret 2018. Masing-masing responden mengisi data diri untuk mendapatkan data karakteristik responden. Responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dapat langsung mengisi kuesioner ataupun melalui wawancara dengan peneliti. Penelitian ini memperoleh responden sebanyak 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penggunaan pelindung kepala berhubungan dengan keluhan kesehatan petani di Desa Pringgondani Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember dengan korelasi cukup. Didapatkan bahwa sebagian besar responden berperilaku tidak sesuai saat menggunakan pestisida. Responden menggunakan takaran tidak sesuai dengan anjuran yang tercantum pada masing-masing kemasan saat mencampurankan pestisida (34%). Responden juga melakukan penyemprotan pestisida dengan membawa makanan dan mereka makan atau minum di ladang (52%). Didapatkan sebagian besar responden memiliki keluhan kesehatan, diantaranya mengalami keluhan kelelahan meningkat (78%) serta mengalami keluhan kesehatan spesifik terkait pestisida (60%). Didapatkan karakteristik responden. Seluruh responden berjenis kelamin laki-laki (100%). Responden berusia 31-40 tahun (28%). Responden memiliki pendidikan terakhir tingkat sekolah dasar (68%). Responden bekerja selama 1-10 tahun (52%). Responden bekerja pada luas tanah <10.000m2 (76%). Responden bekerja pada ladang milik sendiri (58%). | en_US |