Show simple item record

dc.contributor.authorSynthia Yolanda Putri
dc.date.accessioned2013-12-12T10:16:39Z
dc.date.available2013-12-12T10:16:39Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.nimNIM092210101015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8670
dc.description.abstractRINGKASAN Pengembangan dan Validasi Metode KCKT untuk Determinasi Residu Kloramfenikol dalam Ikan Lele dengan Pemberian secara Intraabdominal Cavity; Synthia Yolanda Putri, 092210101015; 2013; 78 halaman; Fakultas Farmasi Universitas Jember. Kloramfenikol merupakan salah satu antibiotik yang sering digunakan oleh peternak ikan lele untuk pengobatan ikan lele. Pemakaian antibiotik dalam jangka panjang, tidak terkontrol dan tidak tepat dosis dapat menimbulkan dampak negatif. Dampak ini bukan saja dikhawatirkan dengan munculnya strain-strain bakteri resisten yang dapat membahayakan manusia, tetapi juga dapat mencemari lingkungan perairan, bahkan berdampak pada kesehatan manusia dengan adanya residu kimia dari antibiotik pada produk perikanan yang dikonsumsi, oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan determinasi residu kloramfenikol dalam ikan lele dengan pemberian secara intraabdominal cavity. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah optimasi kondisi analisis, validasi metode analisis, serta penentuan kadar residu kloramfenikol dalam ikan lele. Optimasi kondisi analisis meliputi optimasi pelarut, eluen, laju alir, panjang gelombang dan konsenterasi uji. Tahapan validasi metode meliputi spesifisitas, linieritas, batas deteksi dan batas kuantitasi, presisi dan akurasi. Tahap terakhir adalah penentuan kadar residu kloramfenikol yang terdapat dalam ikan lele secara KCKT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum KCKT untuk determinasi residu kloramfenikol dalam ikan lele dengan pemberian secara intraabdominal cavity adalah menggunakan pelarut metanol p.a, eluen dengan komposisi metanol p.a : aquabides (70:30 v/v), fase diam RPC-18 Chibar® 250-4,6 ix HPLC column, laju alir 0,7 ml/menit, panjang gelombang 275 nm dan konsentrasi uji 10 ppm. Metode KCKT untuk determinasi residu kloramfenikol dalam ikan lele memberikan hasil analisis yang spesifik secara visual dengan spektra standar dan sampel yang identik, linier dengan koefisien korelasi = 0,998 dan Vx0 = 3,345; sensitif dengan nilai batas deteksi = 0,788 ppm dan batas kuantitasi = 2,627 ppm, presis dengan RSD repeatability adalah 4,759% ± 0,09 untuk dosis 160 mg dan 0,900% ± 0,03 untuk dosis 480 mg, sedangkan nilai RSD intermediet precision adalah 2,009% ± 0,04 untuk dosis 160 mg dan 0,662% ± 0,02 untuk dosis 480 mg, dan akurat dengan nilai % recovery ± SD adalah 99,658 % ± 0,832 untuk dosis 160 mg dan 99,360% ± 0,376 untuk dosis 480 mg. Pada metode KCKT yang telah divalidasi dapat dilakukan suatu penetapan kadar residu kloramfenikol dalam ikan lele dengan pemberian secara intraabdominal cavity selama 2 minggu masa terapi sehingga diperoleh kadar rata-rata %b/b sebesar 1,953% ± 0,04 untuk dosis 160 mg dan 2,926% ± 0,05 untuk dosis 480 mg. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode KCKT yang dikembangkan dapat digunakan untuk determinasi residu kloramfenikol dalam ikan lele dengan pemberian secara intraabdominal cavity.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092210101015;
dc.subjectKloramfenikolen_US
dc.titlePENGEMBANGAN DAN VALIDASI METODE KCKT UNTUK DETERMINASI RESIDU KLORAMFENIKOL DALAM IKAN LELE DENGAN PEMBERIAN SECARA INTRAABDOMINAL CAVITYen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record