dc.description.abstract | Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pembelajarannya
adalah dengan berpikir kreatif dan pemahaman tentang metakognisi. Pada
penelitian ini penulis meneliti tentang ketrampilan berpikir kreatif mahasiswa
dalam penyelesaian masalah pelabelan selimut dengan teknik partisi berdasarkan
metakognisinya. salah satu alasan pemilihan ide penelitian ini adalah pentingnya
berpikir kreatif dalam pembelajaran mahasiswa yang ditunjang metakognisi
mereka. Ketrampilan berpikir kreatif dalam penelitian ini dimunculkan dalam
proses pengerjaan mahasiswa dalam tes ketrampilan berpikir kreatif sesuai
indikator dari ketrampilan berpikir kreatif setelah kemampuan metakognisi yaitu
tentang pengetahuan metakognisi dan ketrampilan metakognisi mereka
didapatkan dalam angket.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Menganalisis tingkat ketrampilan
berpikir kreatif dan TKBK (Tingkat Ketrampilan Berpikir Kreatif) Mahasiswa
Progam Studi Matematika FKIP-UNEJ menyelesaikan masalah pelabelan selimut
yang berkemampuan metakognisi tinggi, sedang dan rendah. 2) Mengumpulkan
hasil jawaban dan kreasi mahasiswa dalam meyelesaikan masalah pelabelan
selimut serta temuan peneliti dalam penelitian ini.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang
menghasilkan analisis ketrampilan berpikir kreatif dan TKBK Mahasiswa Progam
Studi Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Jember dalam menyelesaikan masalah pelabelan selimut yang berkemampuan
metakognisi tinggi, sedang dan rendah serta monograf hasil jawaban dan kreasi
mahasiswa dalam meyelesaikan masalah pelabelan selimut serta temuan peneliti
dalam penelitian ini. Tahapan dalam penelitian ini adalah 1) pembuatan instrumen penelitian terdiri dari 4 tes ketrampilan berpikir kreatif angket metakognisi,
pedoman wawancara, lembar validasi tes ketrampilan berpikir kreatif, lembar
validasi pedoman wawancara 2) validasi instrumen yang akan digunakan dalam
penelitian 3) penelitian dilakukan pada mahasiswa S1 mata kuliah matematika
diskrit sesuai dengan masalah dalam tes ketrampilan berpikir kreatif 4) analisis
data penelitian dilakukan setelah semua data diperoleh dalam penelitian 5)
pembuatan monograf hasil jawaban mahasiswa dan temuan peneliti dalam
penelitian ini.
Hasil penelitian dari 44 mahasiswa diperoleh 15 mahasiswa dengan tingkat
kemampuan metakognisi tinggi, metakognisi sedang dan metakognisi rendah.
Kategori metakognisi tinggi batas nilainya adalah , untuk kategori
sedang batas nilainya adalah dan untuk kategori rendah
. Setelah dianalisa ketrampilan berpikir kreatifnya semua mahasiswa
dapat memperlihatkan ketrampilannya pada aspek fluency, pada aspek flexibility
11 mahasiswa, sedangkan aspek originality 5 mahasiswa serta aspek elaboration
14 mahasiswa. Prosentase mahasiswa dengan ketrampilan kreatifnya adalah pada
aspek fluency 100%, aspek flexibility 73,3%, aspek originality 33,3% dan aspek
elaboration 93,3%. Tingkat ketrampilan berpikir kreatif mahasiswa didapatkan
dengan rincian sebagai berikut: 5 mahasiswa dengan TKBK 4 (sangat kreatif), 5
mahasiswa dengan TKBK 3 (kreatif) dan 5 mahasiswa dengan TKBK 2 (cukup
kreatif).
Monograf dikembangkan setelah didapatkan analisis data dari ke 15
mahasiswa setelah proses mengetahui kemampuan metakognisi mereka. Dari 15
mahasiswa ditemukan 5 bentuk pola partisi yang berbeda dari yang sudah ada.
Peneliti meneliti apakah ke 5 bentuk tersebut bisa dikembangkan atau tidak,
setelah diteliti ke lima bentuk tersebut bisa dikembangkan. Langkah selanjutnya
peneliti membuat rumus generalisasi dari ke lima pola tersebut dan akan di tulis
dalam monograf. Selain itu peneliti juga menemukan 2 pola yang berbeda dengan
yang sudah ada beserta rumus generalisasinya. Sehingga total penemuan pola baru
adalah tujuh pola baru dalam monograf ini. | en_US |