dc.description.abstract | Semakin meningkatnya kebutuhan akan air dan terbatasnya ketersediaan
air di Desa Sumberjati, masyarakat mulai menganggap air sebagai barang
ekonomi bukan barang publik maka diperlukan tata kelola sumber daya air tanah
yang berkelanjutan baik di daerah hilir maupun hulu. Tanpa tata kelola yang baik
akan menyebabkan terjadinya masalah sosial ekonomi. Beberapa sumber mata air
telah dikelola untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, oleh HIPPAM (Himpunan
Penduduk Pemakai Air Minum) yang disalurkan melalui pipanisasi. Sebagian
masyarakat mampu memanfaatkan sumber daya air secara baik, namun ada
sebagian masyarakat yang tidak mendapatkan manfaat secara baik. Hal ini
berkaitan dengan pengelolaan dan pemahaman masyarakat yang rendah terhadap
aset yang dimiliki oleh desa, menyebabkan pemanfaatan air tidak optimal dan
menimbulkan masalah sosial. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah: 1)
menganalisis potensi persediaan (stock) sumber daya air tanah; 2) menganalisis
kebutuhan sumber daya air tanah masyarakat; 3) menganalisis daya dukung modal
manusia, modal sosial, modal fisik, modal alam, dan modal finansial terhadap tata
kelola sumber daya air tanah yang berkelanjutan; dan 4) merumuskan model tata
kelola sumber daya air tanah yang berkelanjutan di Desa Sumberjati. Hasil
penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara akademik maupun empiris.
Untuk menjawab tujuan tersebut dipergunakan pendekatan deskriptif
kuantitatif. Data yang diperlukan dalam analisis penelitian ini adalah data primer
dan sekunder. Responden penelitian adalah penduduk pemakai sumber daya air
tanah yang terdapat di 4 dusun di Desa Sumberjati. Penelitian dilakukan dengan
teknik purposive sampling dengan jumlah responden ditetapkan sebanyak 1% dari
jumlah penduduk.
Kesimpulan dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa potensi persediaan
sumber daya air tanah di Desa Sumberjati melimpah 9,17 kali melebihi kebutuhan
penduduk dengan kualitas memenuhi standar kelayakan sebagai air minum,
potensi persediaan sumber daya air tanah terbesar terdapat di Dusun Sepuran.
Sedangkan pemakaian sumber daya air penduduk Desa Sumberjati sebesar
255,5070 lt/kap/hari atau 4,26 kali lebih besar dari standar nasional dan
UNESCO. Berdasarkan analisis SLA, daya dukung modal alam dan modal sosial
merupakan kekuatan utama dalam mendukung tata kelola sumber daya air tanah
berkelanjutan, sedangkan kelemahannya terdapat pada modal fisik. Oleh karena
itu, model tata kelola sumber daya air tanah di Desa Sumberjati yang
berkelanjutan berbentuk pengelolaan barang publik menjadi barang privat untuk
meningkatkan nilai tambah berkelanjutan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUM
Desa). Dengan nilai tambah tersebut, sumber daya air tanah yang bersifat common
property resources dikelola secara bersama-sama oleh masyarakat melalui BUM
Desa untuk menghindari inefisiensi dan konflik dalam menjadikan pengelolaan
sumber daya air tanah secara berkelanjutan. | en_US |