dc.description.abstract | Hujan merupakan hydrometer yang jatuh berupa partikel-partikel air yang
mempunyai diameter 0,5 mm atau lebih, hujan sendiri merupakan gejala
meteorologi dan juga unsur klimatologi. Hydrometer yang jatuh ke tanah disebut
hujan sedangkan yang tidak sampai ke tanah disebut dengan virga. Curah hujan
merupakan jumlah air yang jatuh pada permukaan tanah selama periode tertentu
yang diukur dengan satuan milimeter (mm) pada permukaan horizontal.
Proses pengukuran curah hujan secara umum masih dilakukan secara
manual oleh pengamat dengan menggunakan alat penakar hujan observasi,
meskipun terdapat beberapa stasiun yang sudah menggunakan alat penakar hujan
otomatis. Namun di Indonesia, dengan berbagai bentuk topografi daerah yang
beragam membuat pengukuran curah hujan secara manual ataupun otomatis sering
menjadi kendala. Cara pengambilan data curah hujannya pun masih banyak yang
dilakukan secara manual, para pengamat pada stasiun cuaca harus mengambil
sampel hujan setiap jam 7 pagi maupun jam 3 sore yang kemudian ditulis pada
buku manual dan dikonversi secara manual.
Dengan adanya permasalahan tersebut, tugas akhir ini bertujuan untuk
membantu para pengamat stasiun cuaca yang masih menggunakan ombrometer
observasi dalam proses pencatatan curah hujan. Tugas akhir ini berupa alat yang
dibuat dalam bentuk prototipe yang dikembangkan dengan menambahkan
komunikasi yang dapat mengirim data secara langsung ke PC. Pada alat ini
menggunakan wifi esp8266 untuk proses pengiriman data, sehingga dapat
mempermudah para pengamat di stasiun cuaca mendapatkan data curah hujan
secara langsung tanpa harus terjun ke lapangan setiap jam 7 pagi maupun jam 3 sore. Dari hasil kalibrasi sensor photo interrupter nilai R2 mendekati nilai 1
sehingga sensor dapat digunakan untuk mengambil data. Pada kalibrasi sensor
photo interrupter nilai keakuratan yang didapat yaitu sebesar 0,9994. Pengujian
pada alat ini dilakukan dengan membandingkan data yang ditampilkan pada LCD
dengan tampilan pada visual basic. Pengujian dilakukan pada jarak 20 meter,
untuk proses pengiriman data terdapat tiga kondisi yaitu kondisi saat hujan
gerimis, hujan sedang, dan hujan lebat. Nilai eror terbesar yang didapat dari
proses pengiriman data yaitu sebesar 0,53%. Niali eror tersebut didapat karena
adanya perbedaan antara data yang ditampilkan pada LCD dengan yang
ditampilkan pada visual basic. Hal tersebut disebabkan karena adanya beberapa
faktor, yaitu adanya penghalang yaitu berupa dinding dan lebatnya hujan yang
turun. | en_US |