Show simple item record

dc.contributor.advisorIndarti, Dwi
dc.contributor.advisorMulyono, Tri
dc.contributor.authorSetiyoningsih, Luki Aprilliya
dc.date.accessioned2018-07-27T02:55:06Z
dc.date.available2018-07-27T02:55:06Z
dc.date.issued2018-07-27
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86550
dc.description.abstractKulit singkong memiliki unsur karbon cukup besar, serta memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi ion logam karena mengandung protein, selulosa nonreduksi, dan serat kasar yang tinggi asam sianida. Kandungan yang dimiliki kulit singkong tersebut dapat digunakan sebagai bahan untuk pembuatan arang aktif. Pembuatan arang aktif dari kulit singkong telah banyak dilakukan dengan berbagai agen pengaktivasi. Oleh karena itu, diperlukan pembaruan dalam proses pembuatan arang aktif tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik arang hasil pembuatan menggunakan alat modifikasi yang akan dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, serta untuk mengetahui pengaruh kerapatan sistem dan variasi waktu aktivasi yang digunakan. Arang aktif pada penelitian kali ini dibuat dengan tiga tahapan, tahapan pertama adalah dehidrasi, dilanjutkan tahap kedua adalah karbonisasi dengan menggunakan alat modifikasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan arang yang bagus. Ukuran arang hasil karbonisasi yang digunakan 70-100 mesh. Tahap yang terakhir yaitu tahap aktivasi, tahap aktivasi menggunakan aktivator ZnCl2. Arang aktif yang dihasilkan selanjutkan dibandingkan dengan penelitian sebelumnya serta dilakukan karakterisasi untuk mengetahui kualitas dari arang aktif yang dihasilkan dengan melihat dari variasi kerapatan sistem dan variasi waktu aktivasi. Hasil penelitian untuk arang aktif yang pertama ialah perbandingan hasil karakteristik arang aktif yang dihasilkan menggunakan alat modifikasi dengan arang aktif dari penelitian sebelumnya. Nilai kadar air dan kadar abu terbaik diperoleh dari arang aktif penelitian sebelumnya. Nilai kadar air dan kadar abu yang diperoleh lebih besar dibanding penelitian sebelumnya yaitu sebesar 3,67% dan 13,5 %. Berbeda dengan nilai densitas yang dihasilkan lebih baik dari pada penelitian sebelumnya yaitu sebesar 0,31 g/mL. Pengaruh kerapatan sistem dan waktu aktivasi pada karakteristik arang aktif yang didapat adalah kadar air dan daya serap iod yang cenderung menurun. Hasil yang diperoleh untuk tiap karakteristik tersebut memiliki tren yang sama. Hasil untuk karakteristik kadar air dan daya serap iod yang cenderung menurun serta hasil untuk karakteristik kadar abu dan densitas yang cenderung tetap. Hal tersebut dimungkinkan banyaknya pori-pori arang aktif yang tersumbat oleh aktivator sehingga mempengruhi daya serapnya. Nilai kadar abu dihasilkan data yang datar, serta densitas dengan data yang juga datar seiring bertambahnya kerapatan sistem dan waktu aktivasi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPembuatan dan Karakterisasien_US
dc.subjectArang Aktif Kulit Singkongen_US
dc.subjectAktivator ZnCl2en_US
dc.titlePembuatan dan Karakterisasi Arang Aktif Kulit Singkong Menggunakan Aktivator ZnCl2en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record