dc.description.abstract | Kulit singkong memiliki unsur karbon cukup besar, serta memiliki
kemampuan untuk mengadsorpsi ion logam karena mengandung protein, selulosa
nonreduksi, dan serat kasar yang tinggi asam sianida. Kandungan yang dimiliki
kulit singkong tersebut dapat digunakan sebagai bahan untuk pembuatan arang
aktif. Pembuatan arang aktif dari kulit singkong telah banyak dilakukan dengan
berbagai agen pengaktivasi. Oleh karena itu, diperlukan pembaruan dalam proses
pembuatan arang aktif tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik
arang hasil pembuatan menggunakan alat modifikasi yang akan dibandingkan
dengan penelitian sebelumnya, serta untuk mengetahui pengaruh kerapatan sistem
dan variasi waktu aktivasi yang digunakan.
Arang aktif pada penelitian kali ini dibuat dengan tiga tahapan, tahapan
pertama adalah dehidrasi, dilanjutkan tahap kedua adalah karbonisasi dengan
menggunakan alat modifikasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga
menghasilkan arang yang bagus. Ukuran arang hasil karbonisasi yang digunakan
70-100 mesh. Tahap yang terakhir yaitu tahap aktivasi, tahap aktivasi
menggunakan aktivator ZnCl2. Arang aktif yang dihasilkan selanjutkan
dibandingkan dengan penelitian sebelumnya serta dilakukan karakterisasi untuk
mengetahui kualitas dari arang aktif yang dihasilkan dengan melihat dari variasi
kerapatan sistem dan variasi waktu aktivasi.
Hasil penelitian untuk arang aktif yang pertama ialah perbandingan hasil
karakteristik arang aktif yang dihasilkan menggunakan alat modifikasi dengan
arang aktif dari penelitian sebelumnya. Nilai kadar air dan kadar abu terbaik
diperoleh dari arang aktif penelitian sebelumnya. Nilai kadar air dan kadar abu
yang diperoleh lebih besar dibanding penelitian sebelumnya yaitu sebesar 3,67% dan 13,5 %. Berbeda dengan nilai densitas yang dihasilkan lebih baik dari pada
penelitian sebelumnya yaitu sebesar 0,31 g/mL. Pengaruh kerapatan sistem dan
waktu aktivasi pada karakteristik arang aktif yang didapat adalah kadar air dan
daya serap iod yang cenderung menurun. Hasil yang diperoleh untuk tiap
karakteristik tersebut memiliki tren yang sama. Hasil untuk karakteristik kadar air
dan daya serap iod yang cenderung menurun serta hasil untuk karakteristik kadar
abu dan densitas yang cenderung tetap. Hal tersebut dimungkinkan banyaknya
pori-pori arang aktif yang tersumbat oleh aktivator sehingga mempengruhi daya
serapnya. Nilai kadar abu dihasilkan data yang datar, serta densitas dengan data
yang juga datar seiring bertambahnya kerapatan sistem dan waktu aktivasi. | en_US |