dc.description.abstract | Infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah (STH) merupakan salah satu
penyakit tropis yang terabaikan. Prevalensi kejadian cacingan di Indonesia masih
cukup tinggi. Pada tahun 2012 prevalensi kejadian cacingan di beberapa kabupaten
dan kota masih lebih dari 20%. Infeksi STH sering terjadi di negara tropis seperti
Indonesia karena memiliki iklim udara yang lembab dan hangat. Jenis STH yang
banyak terdapat di Indonesia adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing
tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus), dan cacing cambuk
(Trichuris trichiura).
Penyakit cacingan dapat terjadi pada semua golongan umur tanpa terkecuali,
namun kejadian infeksi pada anak sekolah tertinggi dibandingkan golongan umur
lainnya. Sanitasi lingkungan yang buruk diduga menjadi salah satu penyebab
terjadinya infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah. Sanitasi lingkungan terdiri
dari sumber air bersih, sarana pembuangan tinja, saluran pembuangan air limbah
(SPAL), sarana pembuangan sampah, dan jenis lantai rumah. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan
kejadian infeksi cacing STH pada anak sekolah dasar.
Penelitian ini merupakan penelitian analisis observasional dengan desain
cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sukorambi yang merupakan
kecamatan dengan kejadian cacingan 21,5% di Kabupaten Jember. Subyek
penelitian adalah siswa di SDN Jubung 03 dan SDN Sukorambi 02 Kabupaten
Jember. Pemilihan subyek penelitian menggunakan metode purposive sampling
dan didapatkan 80 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
Pemeriksaan kejadian cacingan pada siswa dilakukan dengan melakukan
pemeriksaaan feses dengan menggunakan metode Kato-Katz. Sedangkan untuk
melihat sanitasi lingkungan responden dengan cara wawancara dan observasi
rumah berdasarkan kuisioner yang diadaptasi dari “Kuisioner Kajian Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat”. Jenis analisis yang digunakan yaitu analisis univariat
menggunakan statistik deskriptif dan analisis bivariat menggunakan analisis
spearman.
Hasil pemeriksaan Kato-Katz ditemukan telur Ascaris lumbricoides pada
sembilan siswa (11,3%). Keadaan sanitasi lingkungan rumah reponden sebanyak
83,8% masih belum memenuhi syarat kesehatan. Hasil analisis spearman
menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian infeksi STH
dengan: sanitasi lingkungan (p = 0.165); jenis kelamin (p = 0,669); usia (p = 0,92);
sumber air bersih (p = 0,084); SPAL (p =0,146); sarana pembuangan sampah (p = 0,728); jenis lantai ruamah (p = 0,065). Hasil analisis spearman menunjukkan
terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian infeksi STH dengan sarana
pembuangan tinja dengan nilai p = 0,02.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, kejadian infeksi STH memiliki
hubungan yang paling bermakna dengan sarana pembuangan tinja. Sementara tidak
terdapat hubungan infeksi STH dengan jenis kelamin, usia, sumber air bersih,
SPAL, sarana pembuangan sampah, jenis lantai rumah, dan kondisi sanitasi
lingkungan rumah secara umum. | en_US |