Show simple item record

dc.contributor.advisorAGUSTIAN R, Viddy
dc.contributor.advisorKRISTININGRUM, Nia
dc.contributor.authorUMMAH, Lisanul
dc.date.accessioned2018-07-26T07:28:28Z
dc.date.available2018-07-26T07:28:28Z
dc.date.issued2018-07-26
dc.identifier.nimNIM132210101044
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86512
dc.description.abstractSinar ultraviolet (UV) dibedakan menjadi UV A, UV B, dan UV C. UV A dan UV B mampu mencapai permukaan bumi. Sinar ultraviolet mempunyai efek merugikan yang dapat ditimbulkan pada kulit yaitu terjadinya kerusakan epidermis yang biasa disebut dengan sengatan surya, pigmentasi, pengkerutan kulit dan penuaan kulit dini. Salah satu cara mencegah efek buruk paparan sinar matahari terhadap kulit dapat dilakukan dengan menggunakan tabir surya. Mekanisme kerja tabir surya dibagi menjadi dua, yaitu tabir surya physical blocker dan chemical absorber. Tabir surya physical blocker yang digunakan adalah zink oksida (ZnO). Chemical absorber yang dipilih yaitu avobenzone sebagai anti UV A dan octyl metoxycinnamate anti UVB. Kombinasi physical blocker dan chemical absorber dapat meningkatkan efektivitas sediaan. Chemical absorber akan mengalami degradasi saat terpapar sinar UV. ZnO dapat mempengaruhi pH sediaan tabir surya. Semakin besar konsentrasi ZnO yang ditambahkan, maka semakin besar pH sediaan tabir surya. Efektivitas tabir surya dapat dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH), sehingga dilakukan penambahan AHA (alpha hydroxy acid) ke dalam formula tabir surya yaitu asam malat untuk menurunkan pH sediaan, asam malat merupakan antioksidan yang juga dapat digunakan untuk mengatasi ketidakstabilan dari avobenzone dan octyl metoxycinnamate. Penelitian ini menggunakan 2 level dan 2 faktor yang dirancang berdasarkan desain faktorial sehingga menghasilkan 4 rancangan formula. Faktor yang digunakan yaitu zink oksida dan asam malat, sedangkan level yang digunakan untuk ZnO, yaitu 0,5% dan 3 %. Penggunaan asam malat, yaitu 0,5% dan 0,8%. Sediaan dibuat dalam basis vanishing cream. Evaluasi sediaan krim yang dilakukan meliputi pengamatan organoleptis, uji homgenits, uji tipe krim, uji daya sebar, uji viskositas, uji pH, uji SPF, dan uji transmisi eritema serta uji transmisi pigmentasi. Hasil pengujian viskositas, pH, SPF, transmisi eritema, dan pigmentasi dipilih sebagai respon untuk menentukan formula optimum. Hasil pengujian pH menunjukkan bahwa pH sediaan krim tabir surya formula A>formula Ab>formula 1>formula B. ZnO memberikan efek positif, yaitu sebesar +1,14, asam malat memberikan efek negatif, yaitu sebesar -0,86 dan interaksi kedua bahan memberikan efek negatif yaitu sebesar –0,22. Hasil dari analisis varian menunjukkan bahwa model, ZnO, asam malat, dan interaksi kedua bahan mempunyai nilai p<0,05, yang berarti berpengaruh signifkan terhadap respon pH.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries132210101044;
dc.subjectKrim Tabir Suryaen_US
dc.subjectKuliten_US
dc.titleOptimasi Zink Oksida Dan Asam Malat Dalam Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Octyl Methoxycinnamate Dengan Desain Faktorialen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record