Show simple item record

dc.contributor.advisorIndreswari, Laksmi
dc.contributor.advisorWisudanti, Desie Dwi
dc.contributor.authorHadi, Fransiska Nooril Firdhausi Pratama
dc.date.accessioned2018-07-26T02:51:50Z
dc.date.available2018-07-26T02:51:50Z
dc.date.issued2018-07-26
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86486
dc.description.abstractLuka bakar akibat listrik adalah salah satu penyebab beban kesehatan paling penting di dunia dengan kejadian bervariasi antara 4-18 % dari seluruh luka bakar. Kendati masih cukup jarang, luka bakar akibat listrik diikuti oleh kerusakan jaringan yang progresif serta memiliki morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Pada luka bakar akibat listrik, pembuluh darah merupakan jaringan yang mengalami kerusakan paling berat karena resistensinya yang rendah. Kerusakan pada pembuluh darah berupa kerusakan endotel, diikuti oleh adhesi dan agregasi trombosit yang pada akhirnya membentuk plug trombosit untuk menyumbat jejas. Tes penyaring yang dapat dilakukan untuk menilai pembentukan hemostatic plug adalah hitung jumlah trombosit (platelet count). Monitoring jumlah trombosit merupakan hal yang sangat penting selama fase resusitasi dan masa perawatan pada luka bakar berat, yakni pada fase akut dan subakut luka bakar. Tujuan penelitian ini adalah mengamati dan menganalisis perubahan jumlah trombosit tikus pasca paparan listrik pada fase akut dan subakut luka bakar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental semu (quasi experimental laboratories) dengan rancangan penelitian post test only control group design. Sampel penelitian sebanyak 24 ekor terdiri atas satu kelompok kontrol dan lima kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri atas kelompok P1, P2, P3, P4 dan P5 yang dibedakan berdasarkan hari pengambilan darah yakni hari ke-0, 3, 7, 10 dan 14 pasca paparan listrik 140 V selama 17 detik. Data hasil penelitian berupa jumlah trombosit tikus. Hasil uji normalitas yang dilakukan menunjukkan hasil bahwa data tidak terdistribusi normal sehingga dilakukan transformasi data menggunakan reciprocal (1/n). Setelah ditransformasi, data dianalisis dengan uji One Way Anova dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc metode LSD (Least Significance Different). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah trombosit yang bermakna pada setidaknya satu dari rata-rata sampel terhadap rata-rata sampel yang lain (p=0,037). Pada hasil uji Post Hoc jumlah trombosit didapatkan hasil bahwa kelompok kontrol hanya memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kelompok yang diambil darah hari ke-3, hal ini diduga disebabkan oleh peningkatan konsumsi trombosit pada daerah luka. Sementara terhadap kelompok yang diambil darah pada hari ke-0, 7, 10 dan 14 tidak terdapat perbedaan yang bermakna karena jumlah trombosit telah kembali ke nilai normal akibat mekanisme kompensasi dari sumsum tulang terhadap stimulus trombositopenia. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perubahan jumlah trombosit pasca paparan listrik pada fase akut luka bakar dan tidak terdapat perubahan jumlah trombosit pasca paparan listrik pada fase subakut luka bakar. Saran penelitian adalah dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jarak antar hari yang lebih singkat pada fase akut sehingga dapat diketahui berapa lama periode trombositopenia pasca paparan listrik berlangsung, selain itu dapat dilakukan penelitian untuk menilai hubungan hitung jumlah trombosit secara serial terhadap kejadian mortalitas dan sepsis pada tikus. Untuk metode pengamatan, peneliti menganjurkan penggunaan alat hitung otomatis untuk menghitung jumlah trombosit tikus agar subyektivitas hasil penelitian dapat dikurangi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectTrombositen_US
dc.subjectPaparan Listriken_US
dc.subjectFase Akuten_US
dc.subjectSubakuten_US
dc.titleAnalisis Jumlah Trombosit Tikus Pasca Paparan Listrik Pada Fase Akut dan Subakut Luka Bakaren_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record