Show simple item record

dc.contributor.advisorEdoward, Moch
dc.contributor.advisorjunus, Salahudin
dc.contributor.authorDARMAWAN, DWIKA BAGAS
dc.date.accessioned2018-07-25T06:25:46Z
dc.date.available2018-07-25T06:25:46Z
dc.date.issued2018-07-25
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86393
dc.description.abstractKedelai merupakan tanaman pangan yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Walaupun kedelai bukan tanaman pokok seperti padi dan jagung, tetapi konsumsi masyarakat akan kedelai semakin meningkat. Peningkatan konsumsi kedelai dapat dilihat dengan peningkatan pertumbuhan impor kedelai yang mencapai 16.57% pada periode 2010-2013 (Dirjen PPHP 2014). Peningkatan ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode 2001-2004 dan periode 2005-2009. Upaya peningkatan produksi kedelai dalam negeri terus dilakukan untuk mengurangi ketergantungan impor yang terus meningkat. Selain dinbidang budidaya, perbaikan dilakukan juga pada bidang pascapanen. Penanganan pascapanen kedelai, pada umumnya bertujuan untuk mendapatkan biji kedelai dengan mutu tinggi, mengefisienkan tenaga dalam pelaksanaan pemanenan serta memperkecil kehilangan hasil (Shahbazi 2012). Penanganan pascapanen yang tidak tepat akan mengakibatkan terjadinya susut bobot dan kerusakan biji yang bersumber dari keterlambatan penanganan, kesalahan penanganan maupun penggunaan peralatan yang tidak sesuai. Cara kerja dari alat ini yaitu Kedelai dimasukkan pada lubang masuk, kemudian kedelai digerakkan dengan cara diputar oleh roller menuju lubang buang. Pada ruangan pertama (ruang perontokkan kedelai) biji kedelai dirontokkan dari kulit kedelai oleh roller dengan cara diputar mengelilingi silinder perontok sehingga terjadi perontokkan biji kedelai akibat benturan antara kedelai dengan saringan. Kedelai yang telah rontok akan jatuh dan keluar melalui talam keluaran kedelai. Selanjutnya pada ruangan kedua (ruang pemotong kedelai) kedelai dipotong dengan cara dihantamkan pada batang perontok. Kedelai yang terpotong akan keluar melalui keluaran kedelai. Mesin perontok kedelai meliputi merancang bentuk perontok, poros, sabuk – V, pulley, dan bantalan. Motor yang digunakan adalah 1 hp dan kecepatan putaran motor sebesar 1400 rpm. Diameter puli penggerak = 100 mm dan diameter puli yang digerakkan = 250 mm. Kapasitas mesin 0,35 kg dalam 31 detik, jadi kapasitas dalam jam adalah 40,2 kg. Berat biji kedelai setelah di amati dan dilakukan penimbangan diperoleh hasil biji kedelai lepas 89,3% dari berat semula.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMESIN PERONTOKen_US
dc.subjectBIJI KEDELAIen_US
dc.subjectPERONTOK SILINDERen_US
dc.titleRANCANG BANGUN MESIN PERONTOK BIJI KEDELAI TIPE PERONTOK SILINDERen_US
dc.typeDiploma Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record