Show simple item record

dc.contributor.advisorSUCI D., Agustin Wulan
dc.contributor.advisorPUJIASTUTI, Peni
dc.contributor.authorZULKARNAIN, Paramita Rachmawati
dc.date.accessioned2018-06-28T05:47:43Z
dc.date.available2018-06-28T05:47:43Z
dc.date.issued2018-06-28
dc.identifier.nimNIM141610101023
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86035
dc.description.abstractJenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai Desember 2017 di Laboratorium Fisiologi, Mikrobiologi, dan Biosience Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Jumlah keseluruhan sampel penelitian yang digunakan sebanyak 12 sampel; terdiri dari 3 kelompok penelitian yaitu kontrol, P1 (injeksi P. gingivalis), P2 (injeksi streptozotocin (STZ)), dan P3 (injeksi STZ dan P. gingivalis) dengan besar sampel sebanyak 3 untuk setiap kelompok penelitian. Prosedur penelitian terdiri dari persiapan hewan coba, persiapan bahan perlakuan, pembuatan media kultur dan suspensi P. gingivalis, pembuatan larutan STZ, prosedur perlakuan dengan injeksi bahan, pengambilan sampel GCF, dan uji Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Kelompok kontrol tidak dilakukan induksi, kelompok P1 diinjeksi 0,05 ml P. gingivalis pada area sulkus gingiva distobukal dan distopalatal gigi molar pertama rahang atas, kelompok P2 diinjeksi dengan STZ dengan dosis bertingkat, dan kelompok P3 diinjeksi keduanya. Setelah itu dilakukan pengambilan sampel GCF dengan paper point no.15 pada sulkus gingiva hewan coba, 1 hari setelah injeksi terakhir. Kemudian sampel dilakukan uji ELISA untuk melihat kadar adiponektin pada serum GCF tersebut. Data hasil pengamatan didapatkan rata-rata kelompok kontrol (4,45), P1 (3,68), P2 (3,58), dan P3 (3,56). Kemudian dilakukan analisis secara statistik dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji Levene maka didapatkan data hasil penelitian berdistribusi normal dan tidak homogen sehingga dilanjutkan dengan uji statistik non parametrik Kruskall Wallis. Hasil uji Kruskall Wallis didapatkan nilai signifikansi (p) sebesar 0,008 (p<0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada seluruh kelompok penelitian. Setelah uji Kruskall Wallis, maka dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antar kelompok penelitian yang ditandai dengan nilai signifikansi (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adiponektin dapat digunakan sebagai marker keradangan. Kadar adiponektin tertinggi ditemukan pada kelompok kontrol yang tidak mengalami keradangan sedangkan kadar adiponektin terendah ditemukan pada kelompok P3 yang diinduksi STZ dan P. gingivalis. Kemungkinan, induksi keduanya memicu peningkatan keradangan dan penurunan kadar adiponektin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah keradangan yang dipicu oleh induksi P. gingivalis dan diabetes melitus dapat menurunkan kadar adiponektin pada GCF hewan coba.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141610101023;
dc.subjectGINGIVAL CREVICULAR FLUIDen_US
dc.subjectBAKTERI PORPHYROMONAS GINGIVALISen_US
dc.titleKADAR ADIPONEKTIN PADA GINGIVAL CREVICULAR FLUID TIKUS DIABETES MELITUS YANG DIINDUKSI BAKTERI PORPHYROMONAS GINGIVALISen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record