dc.description.abstract | Penelitian oleh LiverTox menunjukkan bahwa dari 671 obat-obatan yang
tersedia, 353 (53%) diantaranya berpotensi hepatotoksik. Berbagai survei di dunia
terhadap insidens drug-induced liver injury (DILI) dilaporkan sebesar 1:10.000
sampai 1:100.000 pasien. CCl4 dimetabolisme oleh sitokrom P-450 di hepatosit
menjadi radikal bebas triklorometil (CCl3•) dan triklorometilperoksi (CCl3O2•).
Produksi radikal bebas yang melebihi kapasitas tubuh menetralkannya
menimbulkan keadaan stres oksidatif yang berakhir pada kerusakan selular. CCl4
dapat meningkatkan kadar TNF-α secara bermakna dalam jaringan hepar hingga
1,5 kali dibandingkan kelompok normal. TNF-α bekerja terhadap induksi
inflamasi akut dan menginduksi apoptosis pada banyak sel. Rangkaian proses
tersebut dapat dicegah melalui pemberian antioksidan. Beberapa penelitian
mengungkapkan bahwa ekstrak Dandelion (Taraxacum officinale) memiliki
aktivitas antioksidan yang berasal dari senyawa aktif fenol yang dikandungnya.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisa perbedaan ekspresi TNF-α dan
gambaran histopatologi hepar tikus Wistar yang diinduksi CCl4 setelah pemberian
ekstrak akar Dandelion.
Jenis penelitian ini yaitu true experimental laboratories dengan rancangan
post test only control group design. Sejumlah 30 ekor tikus Wistar dibagi menjadi
6 kelompok, yaitu dua kelompok kontrol K(N) dan K(-), serta empat kelompok
perlakuan PA, PB, PC, dan PD, yang diberi ekstrak akar Dandelion dengan dosis
berturut-turut 250, 500, 750, 1000 mg/kgBB. Dalam dua minggu pertama,
kelompok perlakuan diberi ekstrak Dandelion p.o setiap hari, sedangkan
kelompok kontrol diberi plasebo. Pada hari ke-15, semua kelompok, kecuali K(N),
diinjeksi CCl4 dosis 5,8 mg/kgBB i.p. Setelah 1 x 24 jam, hewan coba diterminasi
dan dipreparasi dengan metode Imunohistokimia untuk pemeriksaan ekspresi
TNF-α, dan pengecatan Hematoksilin-Eosin untuk pemeriksaan gambaran
histopatologi hepar. Ekspresi TNF-α dianalisa menggunakan software ImageJ,
sedangkan gambaran histopatologi hepar dianalisa berdasarkan skor Manja
Roenigk.
Data penelitian yang diperoleh berupa rata-rata ekspresi TNF-α dan rata-rata
skor histologi hepatosit. Hasil uji One Way Anova terhadap ekspresi TNF-α
menunjukkan nilai p=0,609 (p>0,05), artinya tidak terdapat perbedaan yang
signifikan secara statistik pada minimal dua kelompok. Sedangkan hasil uji One
Way Anova terhadap gambaran histopatologi hepar menunjukkan nilai p=0,000
(p<0,05), artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada minimal dua kelompok.
Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan ekspresi TNF-α
tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi CCl4 setelah pemberian ekstrak
akar Dandelion (Taraxacum officinale), tetapi ditemukan perbedaan terhadap
gambaran histopatologi heparnya. | en_US |