dc.description.abstract | Fraktur tulang merupakan salah satu jenis trauma di bidang ortopedi.
Trauma ini termasuk dalam kategori permasalahan kesehatan dengan prevalensi
cukup tinggi di Indonesia. Tulang yang fraktur akan mengalami mekanisme
proses penyembuhan secara alami melalui lima tahapan, yaitu fase hematoma,
proliferasi, pembentukan kalus, konsolidasi, dan remodeling. Pada saat fase
inflamasi, komponen inflamasi seperti sitokin, leukosit terutama neutrofil, dan
komponen lainnya akan bermigrasi ke area fraktur. Tujuan dari proses tersebut
adalah menstimulasi diferensiasi dan proliferasi mesenchymal stem cells (MSCs)
menjadi sel osteogenik seperti osteoblas dan osteoklas. Di sisi lain, komponen
inflamasi ini juga dapat menginduksi peningkatan Reactive Oxygen Species
(ROS) di area fraktur. Radikal bebas dalam tubuh dihasilkan dari aktivitas
fragmen tulang yang bereaksi dengan kolagen dan oksigen, serta aktivitas
osteoklas dalam penyembuhan fraktur.
Stres oksidatif bisa terjadi bila jumlah radikal bebas tidak diimbangi
dengan jumlah antioksidan yang mengurangi radikal bebas tersebut. Ketika
antioksidan endogen tidak mampu menekan stres oksidatif, perlu adanya asupan
antioksidan dari luar tubuh yang dapat diperoleh dari flavonoid yang terkandung
dalam bayam merah. Tingginya kadar flavonoid dalam bayam merah berpotensi
menjadi sumber terapi antioksidan pada fraktur tulang. Tujuan penelitian ini
adalah untuk membuktikan bahwa pemberian ekstrak etanol bayam merah mampu
meningkatkan jumlah sel osteoblas sebagai indikator proses penyembuhan tulang
pada tikus wistar jantan model fraktur tulang.
Penelitian ini menggunakan desain true experimental laboratories dengan
rancangan post test only control group design. Penentuan sampel penelitian
menggunakan metode Simple Random Sampling dengan jumlah 30 ekor tikus
Rattus novergicus galur wistar jantan. | en_US |