Show simple item record

dc.contributor.advisorMA'RUF, M Farid
dc.contributor.advisorPUTRA, Paksitya Purnama
dc.contributor.authorKURNIAWAN, Rendra
dc.date.accessioned2018-06-21T06:48:08Z
dc.date.available2018-06-21T06:48:08Z
dc.date.issued2018-06-21
dc.identifier.nimNIM141910301039
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85891
dc.description.abstractAda beberapa jenis tanah di Indonesia, salah satunya tanah ekspansif. Tanah ini dapat mengalami perubahan volume (potensi pengembangan) akibat perubahan kadar air. Tanah ini dapat merusak kekuatan struktur bangunan yang berada diatas daerah tanah tersebut. Untuk memperbaiki sifat dari tanah ekspansif tersebut bisa dilakukan dengan cara mencampur tanah dengan zat adiftif/stabilitator. Zat aditif yang digunakan untuk stabilisasi pada tanah yaitu seperti kapur, semen, dan gypsum. Selain itu zat aditif dapat berupa limbah suatu proses produksi seperti coal fly ash, coal bottom ash, steel fly ash, rice husk fly ash (abu sekam padi). Pada kasus ini digunakan zat aditif semen untuk perbaikan sifat tanah. Semen (Portland Cement) memberi tambahan anion kation kepada soil, utamanya untuk sementasi (mengikat) butiran tanah sehingga menjadi lebih baku ,butiran membesar, plastisitas turun dan otomatis sifat kembang susut juga menurun (Das, 1995). Digunakan jumlah kadar stabilisasi yaitu 5%, 10%, 15% dan 20% untuk mengetahui perbandingan pengaruh jumlah kadar terhadap sifat tanah ekspansif. Mekanisme penelitian ini dimulai dari persiapan (pengambilan sample tanah serta bahan stabilitator), pengujian di laboraturium (untuk mengetahui index properties tanah ekpansif serta perbedaan sifat tanah setelah distabilisasi) dalam pengujian stabilisasi tanah digunakan waktu peram 1 hari guna proses kimia antara tanah asli dengan bahan stabilitator. Dari hasil pengujian tanah asli didapatkan, kadar air=37.44%, berat isi=1.66 gr/cm3, berat jenis=2.38, batas cair=90.8%, batas plastis=36.97%, indeks plastisitas=53.83%, persen lolos #200=96.54%, potensi mengembang=25% ,index swell=1,5%, setelah hasil tersebut dikorelasikan /identifikasi dengan beberapa aturan serta menurut hasil peneliti terdahulu ,tanah terbukti tergolong jenis tanah ekpansif. Setelah dilakukan stabilisasi sifat tanah ekpansif menurun, utamanya pada sifat potensi pengembangan tanah yang menurun / bahkan tidak terlihat adanya potensi pengembangan pada tanah stabilisasi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141910301039;
dc.subjectTANAH EKSPANSIFen_US
dc.subjectPENAMBAHAN SEMENen_US
dc.titleSTUDI PERBAIKAN TANAH EKSPANSIF DENGAN PENAMBAHAN SEMEN SEBAGAI STABILITATOR (Studi Kasus Tanah Ekspansif Dusun Jatiluhur ,Desa Glagah Agung ,Kecamatan Purwoharjo ,Kabupaten Banyuwangi)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record