dc.description.abstract | Untuk perencanaan LTE Kota Malang menyediakan kapasitas besar
dengan menggunakan skema fractional frequency reuse arah downlink
area urban tersedia kapasitas sel sebesar 28.799,976 kbps sedangkan
dengan menggunakan skema soft frequency reuse terjadi peningkatan
kapasitas sel sebesar 35.999,976 kbps. Untuk memaksimalkan area
cakupan urban dengan model propagasi Cost Hatta menghasilkan radius
cell arah downlink secara perhitungan sebesar 3,51 km.
2. Penggunaan alokasi Physical Cell Identity (PCI) dengan skema fractional
frequency reuse area sub urban nilai rata-rata Carrier to Interference Noise
sebesar 11,46 dB dan dengan skema soft frequency reuse terjadi
peningkatan nilai rata-rata sebesar 12,27 dB, yang artinya nilai Carrier
Interference Noise dari kedua skema frequency reuse dikaatakan normal.
Dari segi throughput dengan skema fractional frequency reuse nilai ratarata
sebesar 26.731,26 kbps sedangkan dengan skema soft frequency reuse
terjadi peningkatan throughput rata-rata sebesar 28.921,34 kbps dan pada
BLER dengan skema fractional frequency reuse area cakupan sub urban
sebesar 105,1 terjadi peningkatan cakupan area dengan skema soft
frequency reuse sebesar 113,6 dengan nilai rata-rata BLER 0,02. Untuk
connected user dengan skema soft frequency reuse jumlah user tidak
terkoneksi mengalami penurunan sampai 0,6% dibandingkan fractional
frequency reuse, meskipun dari kedua skema frequency reuse tersebut user
yang tidak terkoneksi sama-sama kecil dikarenakan throughput yang
dibangkitkan dari kedua frequency reuse tersebut besar. | en_US |