Show simple item record

dc.contributor.advisorHermansyah, Yuli
dc.contributor.advisorWisudanti, Desie Dwi
dc.contributor.authorRamadhan, Hazbina Fauqi
dc.date.accessioned2018-04-25T04:01:11Z
dc.date.available2018-04-25T04:01:11Z
dc.date.issued2018-04-25
dc.identifier.nim142010101088
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85577
dc.description.abstractPenyakit ginjal kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan yang mendunia dengan angka kejadian yang terus meningkat. Jumlah pasien PGK secara global diperkirakan mencapai 3.200.000 orang pada akhir tahun 2013, sementara di indonesia prevalensinya 0,2% dari populasi umur sama atau lebih dari 15 tahun. Masalah yang dihadapi pada PGK tidak hanya penurunan fungsi ginjal dengan segala konsekuensinya tetapi komplikasi kardiovaskuler yang menjadi penyebab utama peningkatan mortalitas pada PGK. Pada pasien PGK stadium V terjadi penurunan fungsi jantung yang sering diakibatkan penurunan fungsi sistolik ventrikel kiri. Pada pasien PGK stadium V dibutuhkan terapi pengganti organ agar bisa bertahan hidup yaitu hemodialisis yang tujuannya untuk mengeluarkan cairan berlebih dan toksik uremik. Pada pasien PGK stadium V yang menjalani terapi hemodialisis didapatkan peningkatan fungsi jantung salah satunya peningkatan fungsi sistolik ventrikel kiri yang dapat dilihat menggunakan alat ekokardiografi. Ekokardiografi merupakan salah satu metode non-invasif untuk menilai fungsi kardiovaskular, salah satunya adalah fungsi sistolik ventrikel kiri. Penelitian ini merupakan penelitian quasi–experimental dengan desain penelitian yang digunakan one group pretest and postest design. Penelitian ini dilaksanakan di ruang ekokardiografi dan Unit Hemodialisis RSD dr. Soebandi Jember, pada bulan September – November 2017. Penelitian ini dilakukan pada pasien usia ≥18 tahun yang telah terdiagnosis penyakit ginjal kronik stadium V dan menjalani hemodialisis rutin RSD dr. Soebandi Jember.Besar sampel dalam penelitian ini adalah 30 pasien. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh distribusi sampel berdasarkan usia terbanyak pada rentang 45-54 tahun, berdasarkan jenis kelamin diperoleh wanita lebih banyak, berdasarkan lama hemodialisis diperoleh jangka waktu terbanyak hemodialisis 12-48 bulan dan berdasarkan tekanan darah sebelum dan sesudah hemodialisis diperoleh pasien terbanyak mengalami hipertensi. Uji hipotesis menggunakan uji Wilcoxon di dapatakn p-value (0,000). Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat peningkatan yang signifikan antara fungsi sistolik ventrikel kiri sebelum hemodialisis dan sesudah hemodialisis pada pasien penyakit ginjal kronik stadium V di RSD dr. Soebandi Jember.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSistolik Ventrikel Kirien_US
dc.subjectPenyakit Ginjal Kroniken_US
dc.titlePENINGKATAN FUNGSI SISTOLIK VENTRIKEL KIRI SETELAH HEMODIALISIS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V DI RSD DR. SOEBANDI JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record