Show simple item record

dc.contributor.advisorSuryaningsih, Ika Barokah
dc.contributor.authorPutri, Devinta Anggendari
dc.date.accessioned2018-04-06T01:24:15Z
dc.date.available2018-04-06T01:24:15Z
dc.date.issued2018-04-06
dc.identifier.nimNIM 140803102057
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85254
dc.description.abstractPembangunan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).Koperasi dan UMKM memiliki peranan penting dalam menopang perekonomian nasional karena dapat mengurangi tingkat pengangguran, menurunkan tingkat kemiskinan, menggerakkan sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat. Pemberdayaan koperasi dan UMKM juga akan meningkatkan pencapaian sasaran dibidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat lainnya. Pasca krisis ekonomi Indonesia tahun 1997, UMKM membuktikan bahwa sektor ini dapat bertahan dibandingkan usaha besar lainnya yang cenderung mengalami keterpurukan. UMKM juga mampu menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamis atas pertumbuhan ekonomi pasca krisis. UMKM di negara berkembang hampir selalu merupakan kegiatan ekonomi yang terbesar jumlah dan kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja. Sama halnya dengan kondisi di Indonesia, meskipun dalam ukuran sumbangan terhadap LPDB belum cukup tinggi, sektor ini tetap menjadi tumpuan bagi stabilitas ekonomi nasional sehingga perannya diharapkan dapat menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Perkembangan koperasi dan UMKM yang dianggap efektif untuk mendorong perkenomomian Indonesia ternyata dihadapkan oleh banyak kendala. Kendala yang dihadapai oleh koperasi diantaranya keterbatasan modal yang dimiliki, keterbatasan pengetahuan anggota terhadap pembagian SHU, Banyaknya anggota yang tidak mau bekerjasama, tingkat pengembalian pinjaman yang lama sehingga dana koperasi semakin berkurang, kurangnya pengawasan dari para pengurus koperasi, kurangnya edukasi tentang keuntungan dari koperasi bagi masyarakat. Sedangkan kendala yang dihadapi oleh UMKM diantaranya kualitas sumber daya manusia yang masih rendah, kurangnya inovasi produk, belum memiliki badan hukum yang jelas, dan keterbatasan modal yang dimiliki.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectDINAS KOPERASIen_US
dc.titlePROSEDUR PENCAIRAN PROGRAM DANA BERGULIR PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeDiploma Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record