dc.description.abstract | Inflamasi adalah respon terhadap cedera jaringan dan infeksi. Respon ini adalah usaha tubuh untuk menginaktivasi atau merusak organisme yang menyerang, menghilangkan zat iritan, dan mengatur derajat perbaikan jaringan. Parameter keberhasilan uji aktivitas antiinflamasi ini ditandai dengan adanya penurunan tebal plantar mencit setelah induksi karagenan. Mentigi (Vaccinium varingiaefolium) merupakan tanaman yang tumbuh di pulau Jawa dan hidup di sekitar kawah pegunungan berapi, tumbuhan ini termasuk dalam famili Ericaceae. Menurut beberapa penelitian, tanaman mentigi mengandung senyawa polifenol, flavonoid, antosianin, saponin, dan tanin. Sehingga diduga kuat tanaman mentigi ini memiliki aktivitas antiinflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% batang mentigi terhadap tebal plantarmencit yang diinduksi karagenan, sehingga dapat digunakan sebagai terapi antiinflamasi dan mengetahui perbedaan aktivitas dari berbagai macam kelompok dosis dan kelompok kontrol serta mengetahui kadar polifenol dan flavonoid total.
Uji aktivitas antiinflamasi menggunakan hewan uji mencit yang diinduksi karagenan dengan model inflamasi akut. Hewan uji akan diberi variasi dosis ekstrak etanol 70% batang mentigi untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi paling optimal dengan melihat penurunan tebal plantar mencit pada kelompok dosis dan kelompok kontrol. Pada pengujian aktivitas antiinflamasi diawali dengan pengukuran tebal plantar mencit dengan menggunakan jangka sorong. Tebal plantar sebelum perlakuan disebut sebagai tebal plantar awal (T0). Mencit diberikan perlakuan 1 jam sebelum diinduksi dengan suspensi karagenan 1%. Pengukuran tebal plantar dilakukan pada waktu 0,5; 1; 2; 3; 4; dan 5 jam setelah injeksi karagenan (Tt). Data tebal plantar yang didapat dihitung % radang, nilai AUC, dan % daya antiinflamasi. Nilai % radang dan nilai AUC masing-masing mencit dianalisis menggunakan uji analisis varians (ANOVA) satu arah. Sedangkan pada ekstrak etanol 70% batang mentigidilakukan penetapan kadar polifenol dan flavonoid total. Data yang diperoleh dari penetapan kadar polifenol dan flavonoid total tersebut akan disajikan secara deskriptif.
Hasil dari uji aktivitas antiinflamasi menunjukan bahwa dosis 1.200 mg/kgBB ekstrak etanol 70% batang mentigi merupakan dosis yang terbaik dari penelitian ini yang dapat digunakan sebagai alternatif antiinflamasi. Dosis 1.200 mg/kgBB batang mentigi dapat menurunkan tebal plantar mencit dibandingkan dengan dosis ekstrak batang mentigi lainnya. Hasil uji statistik dosis 1.200 mg/kgBB dan kontrol positif menunjukkan hasil tidak berbeda signifikan yang berarti memiliki kemampuan antiinflamasi yang hampir sama dengan asetosal 1%
(kontrol positif). Senyawa yang memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi adalah polifenol dan flavonoid. Mekanisme senyawa tersebut sebagai antiinflamasi adalah menghambat enzim siklooksigenase dan lipooksigenase sehingga mengurangi pembentukan protaglandin, leukotrien, dan mediator inflamasi lainnya. Hasil penetapan kadar polifenol dan flavonoid total yaitu sebesar 86,8 ± 0,790 mg GAE/g ekstrak dan 26,905 ± 0,119 mg QE/g ekstrak. | en_US |