Show simple item record

dc.contributor.advisorSARWEDI
dc.contributor.advisorZAINURI
dc.contributor.authorKURNIASIH, Wahyu
dc.date.accessioned2018-04-04T01:38:18Z
dc.date.available2018-04-04T01:38:18Z
dc.date.issued2018-04-04
dc.identifier.nimNIM130820201023
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85180
dc.description.abstractTPI/KUD Mina tersebut merupakan unsur yang penting dan memiliki peran yang strategis bagi nelayan . Lembaga ekonomi tersebut sangat membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah hidup yang dihadapi oleh nelayan. Keberadaan TPI/KUD diharapkan mampu menjembatani ketimpangan hubungan sosial yan terjadi antara nelayan atau buruh nelayan dengan pangambek atau juragan.KUD sebagai lembaga alternative bagi masyarakat nelayan diharapkan mampu memberikan akses permodalan, bimbingan tekhnologi penangkapan, penjamin harga yang berpihak pada kepentingan nelayan terutama kepentingan nelayan anggotanya. Namun pada kenyataannya keberadaan TPI masih bersifat eksploratif dan KUD Mina sebagai sebuah lembaga perekonomian rakyat cenderung bersifat monopolistik, hampir semua koperasi nelayan di Kabupaten Situbondo tidak lebih hanya sebagai lembaga penarik retribusi sehingga keberadaannya belum mampu menyelesaikan permasalahan yang ada pada masyarakat nelayan.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola kelembagaan KUD di Kabupaten Situbondo.memaparkan kendala yang dihadapi dalam pengembangan KUD di Kabupaten situbondo, merumuskan disain kelembagaan KUD untuk meningkatkan pendapatan nelayan.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pengambilan data primer melalui metode wawancara dan focus group discussion (FGD).Pemilihan informan menggunakan teknik snowballing sampling pada informan yang telah ditentukan sebelumnya.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pola kelembagaan KUD di Kabupaten Situbondo sangat ditentukan oleh modal sosial yang terbangun antara nelayan dan pengelola TPI/KUD.Modal sosial yang berperan antara lain kepercayaan (trust) dan jaringan (networking). Krisis kepercayaan yang terjadi dalam hubungan keduanya menyebabkan nelayan mencari alternatif lain seperti pengambe’, blantik atau KUD tandingan yang dianggap lebih mampu mengakomodir kepentingan nelayan. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan KUD antara lain SDM pengurus KUD yang belum baik, program KUD yang tidak terarah, tidak adanya kepercayaan nelayan terhadap KUD dan KUD belum mampu menjadi tumpuan hidup nelayan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries130820201023;
dc.subjectEkonomi kelembagaanen_US
dc.subjectKUD Minaen_US
dc.subjectNelayanen_US
dc.titleANALISIS EKONOMI KELEMBAGAAN KOPERASI NELAYAN (KUD) DI KABUPATEN SITUBONDO: STUDI MODAL SOSIAL DAN DINAMIKA PENDAPATAN NELAYANen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record