Show simple item record

dc.contributor.advisorWisudanti, Desie Dwi
dc.contributor.advisorFatmawati, Heni
dc.contributor.authorHimah, Sofi Aliyatul
dc.date.accessioned2018-04-02T01:30:41Z
dc.date.available2018-04-02T01:30:41Z
dc.date.issued2018-04-02
dc.identifier.nimNIM 142010101037
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85090
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara agraris yang kehidupan sehari-harinya tidak lepas dari kegiatan bercocok tanam. Sayuran dan buah-buahan sebagai produk andalan negara agraris ini sering dikaitkan dengan penggunaan pestisida untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya. Pada tahun 2014 tercatat sekitar 1.790 formulasi dan 602 bahan aktif pestisida telah didaftarkan untuk mengendalikan hama di berbagai bidang komoditi (Komisi Pestisida, 2014). Pestisida dibagi menjadi 4 golongan, yaitu organoklorin, organofosfat, karbamat, dan piretroid (Hudayya dan Jayanti, 2012). Senyawa organofosfat adalah kelompok pestisida yang paling banyak digunakan di dunia. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh Aribowo et al. (2016), di Desa Umbulsari Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember pada bulan April 2015 ditemukan 73 petani melakukan perawatan tanaman jeruk menggunakan pestisida jenis organofosfat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectAKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR TEPUNGen_US
dc.titleAKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR TEPUNG KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP PENINGKATAN KADAR MDA HATI TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI DIAZINONen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record