Show simple item record

dc.contributor.advisorWULANDARI, Lestyo
dc.contributor.advisorPRATOKO, Dwi Koko
dc.contributor.authorKHAIRUNNISA, Putri
dc.date.accessioned2018-03-31T04:00:54Z
dc.date.available2018-03-31T04:00:54Z
dc.date.issued2018-03-31
dc.identifier.nimNIM132210101034
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85053
dc.description.abstractDiabetes Melitus (DM) tipe 2 merupakan tipe diabetes yang lebih umum, lebih banyak penderitanya dibandingkan dengan DM tipe 1. DM tipe 2 mencapai 90% dari kasus keseluruhan DM dan biasanya ditandai dengan adanya resistensi insulin dan defisiensi insulin relatif. Tingginya pravalensi dari diabetes diikuti juga dengan meningkatnya penggunaan obat diabetes oral maupun insulin sebagai terapi farmakologi pada penderita diabetes. Obat anti diabetes oral kebanyakan memberikan efek samping yang tidak diinginkan, maka para ahli mengembangkan sistem pengobatan tradisional untuk DM yang relatif aman dan mudah dalam pembuatannya. Beberapa penelitian menunjukan bahwa tanaman daun kopi memiliki senyawa yang berperan sebagai agen antidiabetes. Terdapat kandungan beberapa senyawa pada ekstrak metanol daun kopi arabika seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin, sedangkan pada ekstrak metanol daun kopi Arabika dan Robusta memiliki kandungan senyawa asam klorogenat. Beberapa peneliti telah melalukan pengujian hambatan α-amilase dari berbagai macam ekstrak tanaman secara in vitro menggunakan Spektrofotometri UV-Vis dan dari beberapa penelitian tersebut terdapat variasi pada kondisi analisis serta konsentrasi ujinya. Validasi serta pengembangan atau modifikasi perlu dilakukan guna menyesuaikan dengan kondisi laboratorium yang digunakan. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap mulai dari studi pustaka mengenai ekstrak, optimasi kondisi analisis, validasi metode dan pengujian aktivitas hambatan. Penentuan ekstrak dimulai dengan pengumpulan literatur mengenai aktivitas ekstrak daun kopi muda. Setelah itu dilakukan optimasi kondisi analisis untuk memperoleh kondisi optimum untuk analisis. Selanjutnya dilakukan validasi metode analisis dengan variabel analisa meliputi linieritas, Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi (BD & BK), selektivitas/spesifisitas, presisi, dan akurasi. Setelah itu dilakukan uji aktivitas penghambatan α-amilase pada ekstrak daun kopi muda secara in vitro dengan menggunakan metode analisis yang telah diuji validitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum metode untuk uji aktivitas ekstrak daun kopi robusta muda dan standar acarbose dengan metode Spektrofotometri UV-Vis yaitu menggunakan detektor UV-Vis pada panjang gelombang 540 nm, waktu inkubasi tahap ketiga yang optimum berada pada menit ke-15, konsentrasi substrat 0,5 mg/mL, konsentrasi enzim 0,5 U/mL, volume DNS 400 μL (4,38 ppm), dan konsentrasi uji yang digunakan ialah 25 ppm untuk acarbose dan 500 ppm untuk ekstrak daun kopi robusta muda. Uji aktivitas inhibitor enzim α-amilase dari ekstrak daun kopi secara in vitro dengan metode Spektrofotometri UV-Vis dapat memberikan hasil analisis yang linier dengan koefisien korelasi (r) = 0,9979, Vxo =4,1551% dan Xp = 4,7377 ppm untuk standar acarbose dan koefisien korelasi (r) = 0,997, Vxo =3,0162% dan Xp = 108,3539 ppm untuk daun kopi robusta muda; peka dengan nilai batas deteksi = 4,7377 ppm dan batas kuantitasi = 14,2133 ppm untuk standar acarbose, dan nilai batas deteksi = 108,3539 ppm dan batas kuantitasi = 325,0618 ppm untuk ekstrak daun kopi robusta muda; selektiv karena mampu menunjukan puncak dari produk hasil pemecahan substrat oleh enzim dengan blanko; presis dengan RSD uji presisi repeatibilitas standar dan sampel berturut-turut adalah sebesar 4,899 % ; 0,394 %. dan RSD uji presisi antara standar acarbose dan sampel berturut-turut adalah sebesar 4,899; 6,502; 4,566 % dan 0,394; 0,377; 0,238 % dan akurat dengan melihat peningkatan kurva sebanding dengan peningkatan persen adisi. Metode yang sudah dinyatakan valid, selanjutnya digunakan untuk uji aktivitas ekstrak daun kopi arabika muda. Pada daun kopi arabika muda dinyatakan IC50 sebesar 286,804 μg/mL. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode untuk uji aktivitas inhibitor enzim α-amilase dari ekstrak daun kopi secara in vitro ialah valid.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries132210101034;
dc.subjectVALIDASI METODE UJI AKTIVITASen_US
dc.subjectINHIBITOR α-AMILASEen_US
dc.subjectEKSTRAK METANOL DAUN KOPIen_US
dc.titlePENGEMBANGAN DAN VALIDASI METODE UJI AKTIVITAS INHIBITOR α-AMILASE DARI EKSTRAK METANOL DAUN KOPI SECARA IN VITROen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record