dc.description.abstract | Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor-faktor internal yang mempengaruhi ketidakpatuhan berobat penderita TBC paru di Kabupaten Jember adalah pendidikan dan penghasilan. Hal ini sesuai dengan hasil analisis regresi logistik. Dari penelitian ini diketahui variabel yang secara statistik bermakna karena mempunyai nilai a<0,05 adalah pendidikan dan penghasilan. Sedangkan untuk variabel dari faktor eksternal tidak ada yang bermakna secara statistik. Faktor internal seperti umur, jenis kelamin, pengetahuan, dan pekerjaan serta faktor eksternal seperti faktor petugas kesehatan, obat, PMO, jarak, transportasi dan keluarga tidak signifikan dalam mempengaruhi ketidakpatuhan berobat penderita TBC paru.
Pendidikan mempengaruhi ketidakpatuhan berobat secara statistik. Kejadian tidak patuh berobat akan semakin menurun bila tingkat pendidikan penderita semakin tinggi. Mengingat kebanyakan penderita adalah termasuk orang-orang yang berpendidikan rendah, maka seringkali penjelasan-penjelasan yang di berikan petugas sukar untuk dimengerti. Hal ini sangat mempengaruhi penderita dalam memahami penjelasan dari petugas kesehatan bahwa harus minum obat secara teratur dan dampak negatif apabila berhenti minum obat. Selain pendidikan, ada pengaruh yang bermakna secara statistik antara penghasilan dan ketidakpatuhan berobat penderita TBC paru di Kabupaten Jember. Penghasilan ini tidak berhubungan langsung bagi penderita untuk membeli obat ke Puskesmas karena Obat Anti-TBC (OAT) disediakan pemerintah dan diberikan gratis kepada penderita TBC paru yang dijamin ketersediaannya di Puskesmas. Walaupun demikian penderita yang tergolong sosial-ekonomi rendah ini lebih mementingkan pekerjaan daripada berobat ke UPK. | en_US |