Show simple item record

dc.contributor.authorRedian Niken Prameswari
dc.date.accessioned2013-12-12T04:12:11Z
dc.date.available2013-12-12T04:12:11Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.nimNIM081610101066
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8458
dc.description.abstractPenyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang dikeluhkan masyarakat Indonesia menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga dan menempati peringkat ke empat penyakit termahal dalam pengobatan. Gingivitis dan periodontitis merupakan penyakit periodontal yang sering ditemukan pada penyakit gigi dan mulut. Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri anaerob gram negatif, yang terlibat dalam keradangan penyakit periodontal, dan ditemukan pada subgingival pada pasien dengan periodontitis. Keradangan dapat mengaktifkan sistem makrofag dengan kuat. Efek yang terjadi mula-mula terjadi pembesaran setiap sel kemudian makrofag yang sebelumnya terikat menjadi lepas dan menjadi mobilisasi, membentuk garis pertahanan tubuh terhadap serangan bakteri patogen. Penyakit Periodontal dapat diatasi salah satunya dengan terapi periodontal. Selain root planing dan scaling terapi periodontal dapat dilakukan dengan pemberian probiotik. Dimana pemberian probiotik Lactobacilus casei dapat meningkatkan daya fagositosis sel makrofag. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian Post Test Only Control Group Design. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik terhadap jumlah sel makrofag gingiva tikus wistar jantan yang diinduksi Porphyromonas gingivalis. Sampel yang dipakai adalah tikus wistar jantan sebanyak 32 ekor tikus masing-asing kelompok terdiri dari 8 ekor tikus yang kemudian dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol , kelompok perlakuan pertama hanya diberi Porphyromonas gingivalis selama 5 hari, kelompok perlakuan kedua diberi Porphyromonas gingivalis dan Probiotik secara bersamaan selama 5 hari, dan kelompok perlakuan ketiga diberi Porphyromonas gingivalis selama 5 hari kemudian diberi Probiotik 5 hari berikutnya. Kemudian dilakukan pengecatan HE dan pengamatan jumlah sel makrofag dengan menggunakan mikroskop cahaya. Data hasil penelitian ini diuji normalitasnya dengan uji KolmogrovSmirnov dan diuji homogenitas varian untuk menguji populasi dengan menggunakan uji Levene. Didapatkan data berdistribusi normal dan homogenitas. Selanjutnya dianalisis menggunakan one way ANOVA dilanjutkan dengan uji HSD. Dari hasil penelitian didapatkan perbedaan rerata jumlah sel makrofag pada gingiva tikus wistar jantan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Rerata jumlah sel makrofag terbanyak terdapat pada kelompok perlakuan pemberian Porphyromonas gingivalis dan pemberian bakteri probiotik Lactobacillus casei secara bersamaan selama 5 hari (Kelompok III). Hal ini disebabkan jumlah bakteri meningkat ketika diinduksi Porphyromonas gingivalis dan bakteri probiotik Lactobacillus casei secara bersamaan selama 5 hari juga akan menstimulasi sistem kekebalan imun non spesifik dan meningkatkan jumlah sel makrofag sehingga mampu membantu proses fagositosis sel makrofag, akibatnya proses peradangan menurun dan akan lebih lekas sembuh. Kesimpulan yang didapat adalah probiotik dapat meningkatkan jumlah sel makrofag gingiva tikus wistar jantan yang diinduksi Porphyromonas gingivallis.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101066;
dc.subjectPROBIOTIK, MAKROFAGen_US
dc.titlePEMBERIAN PROBIOTIK TERHADAP JUMLAH SEL MAKROFAG GINGIVA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DI INDUKSI PORPHYROMONAS GINGIVALISen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record