dc.description.abstract | Autisme adalah gangguan perkembangan neurobiologist yang sangat
komplek / berat dalam kehidupan yang panjang, yang meliputi gangguan pada aspek
perilaku, interaksi sosial, komunikasi dan bahasa serta gangguan emosi dan persepsi
sensori bahkan pada aspek motoriknya. Penderita autisme menunjukkan kondisi
kesehatan mulut yang tidak normal. Masalah-masalah kesehatan mulut yang paling
sering dijumpai pada penyandang autisme biasanya adalah karies gigi, penyakit
periodontal, kerusakan lingkungan rongga mulut, kelainan erupsi gigi, trauma dan
injury.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel pada kelompok anak penyandang
autisme dilakukan secara total sampling, 35 Siswa-siswi penyandang autisme di
Sekolah Autis Harapan Aisyiyah Mojokerto dan dilakukan pada bulan Juli 2011. Alat
ukur kebersihan gigi dan mulut berupa indeks OHI-S dan alat ukur karies gigi berupa
indeks DMF-T.
Hasil penelitian ini menunjukkan kebersihan gigi dan mulut pada penyandang
anak autisme memiliki 2 kelompok kondisi tingkat kebersihan gigi dan mulut, yaitu
40% anak memiliki nilai kebersihan gigi dan mulut baik dengan nilai OHI-S rata-rata
sebesar 0.8, dan 60% anak memiliki nilai kebersihan gigi dan mulut sedang dengan
nilai OHI-S rata-rata sebesar 2. Karies gigi pada anak penyandang autisme diketahui
terdapat 4 kelompok kondisi tingkat karies, yaitu 28.6% anak dengan nilai DMF-T
rata-rata 11.3 memiliki nilai karies sangat tinggi, kemudian pada 48.6% anak dengan
nilai DMF-T rata-rata 5.7 memiliki nilai karies tinggi, lalu 20% anak dengan nilai
DMF-T rata-rata 3.7 memiliki nilai status karies sedang, serta 2.9% anak dengan
nilai DMF-T rata-rata 2 memiliki nilai karies rendah. Hasil analisis uji Chi Square
pada data OHI-S dan DMF-T diperoleh angka signifikansi 0,025 ( P < 0,05 ).
Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara kebersihan rongga mulut dan
karies gigi pada anak penyandang autisme di Sekolah Autis Harapan Aisyiyah
Mojokerto. | en_US |