Show simple item record

dc.contributor.authorAndy Surya Sastra Wijaya
dc.date.accessioned2013-12-12T03:50:35Z
dc.date.available2013-12-12T03:50:35Z
dc.date.issued2013-12-12
dc.identifier.nimNIM081610101017
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8435
dc.description.abstractKecamatan Asembagus merupakan Kecamatan di Kabupaten Situbondo yang terletak di bagian timur. Batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Jangkar dan Selat Madura, sebelah timur Kecamatan Banyuputih, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso dan batas sebelah barat dengan Kecamatan Arjasa dan Jangkar. Tepatnya di daerah pesisir pantai, dan memiliki kandungan fluor pada air tanah tiap-tiap tempat berbeda, hal ini disebabkan adanya beberapa faktor yaitu iklim, temperatur di daerah tersebut serta jarak dengan laut. Keadaan ini dihubungkan dengan unsur-unsur yang ada didalam air tanah yang dikonsumsi sebagai air minum terutama kadar fluor. Perlu diperhatikan bahwa kandungan fluor berbeda pada tiap-tiap tempat yang memberi variasi pada keparahan fluorosis gigi Fluorosis gigi adalah kerusakan enamel secara kualitatif yang merupakan hasil dari peningkatan konsentrasi fluor di sekitar ameloblast selama pembentukan enamel gigi. Fluorosis gigi dapat menyebabkan perubahan warna gigi menjadi tidak putih lagi sebagaimana gigi yang sehat, akan tetapi menjadi pucat dan buram. Pada fluorosis gigi yang berat, selain warnanya lebih gelap, enamel gigi menjadi rapuh. Fluorosis gigi disebut juga dengan mottled enamel. Sampel dipilih dengan metode cluster random sampling dan didapatkan jumlah sampel keseluruhan 96 KK. Sampel yang diperiksa adalah kepala keluarga yang menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk diantaranya untuk minum, memasak, mandi. Penelitian ini meliputi pemeriksaan fluorosis gigi dan pengambilan sampel air dari masing-masing rumah kepala keluarga tersebut, kemudian hasil pengambilan sampel air dilakukan pemeriksaan kadar fluor dalam air sumur di Laboratorium Kualitas Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Setelah mengetahui besar sampel maka dilakukan pemeriksaan gigi untuk melihat keparahan fluorosisnya dengan menggunakan pedoman rumus CFI kemudian dilakukan pengambilan air sumur kepala keluarga untuk mengetahui berapa skor dari kadar fluor air sumur tersebut. Alat untuk mengukur kadar fluor yaitu spectrophotometer yang ada di Laboratorium Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopemberen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101017;
dc.subjectFLUOROSIS GIGI, KADAR FLUORen_US
dc.titleGAMBARAN FLUOROSIS GIGI DAN KADAR FLUOR AIR SUMUR PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record