dc.description.abstract | Sumber antioksidan yang berasal dari bahan makanan yaitu kacang merah. (Kristiani,2014).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Djamil (2009) hasil penapisan fitokimia terhadap ekstrak
biji kacang merah ditunjukkan adanya senyawa saponin, flavonoid, triterpenoid, kumarin dan
tannin.Flavonoid merupakan golongan yang di dalamnya terdiri dari isoflavon dan merupakan hasil
metabolit sekunder (Judoamidjojo, 1992). Sedangkan hasil uji 1,1-Diphenyl-2- Picrylhydrazyl (DPPH)
kacang merah memiliki akivitas antioksidan tertinggi dibandingkan dengan kacang kedelai dan kacang
hijau (Djamil, 2009).
Penelitian ini dilakukan dengan pembuatan tempe dari kacang merah dengan kulit dan tanpa kulit yang
kemudian difermentasi selama 24 jam, 48 jam dan 72 jam. Tempe kacang merah kemudian dibuat tepung
tempe dengan cara memotong kecil tempe pada masing-masing perlakuan dan dioven selama 24 jam pada
suhu 50º C. Selanjutnya dihaluskan sampai menjadi bubuk tempe halus. Tahap selanjutnya yaitu tahap
ekstraksi menggunakan etanol 80% dengan membuat perbandingan antara sampel dengan etanol 1:10 dan
di sentrifuge dengan kecepatan 5000 rpm selama 10 menit, diinkubasi selama 24 jam. Tahap terakhir
yaitu uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2- picrylhydrazyl).
Pengukuran aktivitas antioksidan berdasarkan absorbansi larutan DPPH dengan larutan sampel
menggunakan spektrofotometri λ 517 nm. Setelah didapatkan nilai absorbansinya, kemudian dihitung
persentase aktivitas antioksidan dengan rumus % aktivitas antioksidan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perubahan aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol
tempe kacang merah baik dengan kulit maupun tanpa kulit. Aktivitas antioksidan paling tinggi
terjadi pada saat fermentasi jam ke-48 dan
aktivitas paling rendah yaitu pada sampel kontrol yaitu fermentasi 0 jam. Hal ini terjadi pada
kedua perlakuan baik kacang merah dengan kulit maupun biji tanpa kulit. Rata-rata aktivitas
antioksidan pada tempe dari kacang merah dengan kulit fermentasi 24 jam yaitu 96,047 % dan persen
aktivitas antioksidan pada tempe kacang merah tanpa kulit sebesar 97,505 %. Aktivitas antioksidan
pada tempe hasil fermentasi 48 jam yaitu 98,400 % dan 97,898 %. Aktivitas antioksidan menurun pada
jam fermentasi selanjutnya. Untuk aktivitas antioksidan tempe hasil fermentasi 72 jam yaitu 91,827
% dan 88,239 % (dalam 24 ppm DPPH). Perubahan aktivitas antioksidan ini dikarenakan adanya
aktivitas enzimatis pada saat proses fermentasi berlangsung oleh kapang pada ragi tempe, sehingga
memungkinkan terjadinya hidrolisis senyawa isoflavon glikosida menjadi senyawa isoflavon aglikon
yang mempunyai aktivitas fisiologi lebih tinggi. | en_US |