dc.description.abstract | Kesadaran masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut
dinilai masih rendah. Masyarakat baru sadar akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut saat terjadi
masalah atau ketika terkena penyakit.Menurut survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun
2007, prevalensi pengguna gigi tiruan hanya sekitar 4,5% dari jumlah populasi penduduk Indonesia
yang ada. Sementara prevalensi kehilangan gigi di Indonesia mencapai 79%. Kecilnya prevalensi
pengguna gigi tiruan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti mahalnya biaya pembuatan gigi
tiruan, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan gigi tiruan, kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang manfaat pemakaian gigi tiruan. Penelitian yang dilakukan oleh Sitanggan, pada pasien yang
datang di RSP Hasan Sadikin Bandung dari Januari 2007 sampai desember 2007, kelompok usia 11-20
tahun adalah usia paling banyak mengalami trauma pada gigi dan mengalami kehilangan gigi (Achmad H,
2009).
Data pasien usia 16 sampai 25 tahun klinik Bedah Mulut Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember periode September 2015 sampai September 2016 sebanyak 315 kasus,
151 kasus atau 48% diantaranya adalah kasus pencabutan gigi. Gigi pasca cabut membutuhkan protesa
gigi untukmengembalikanfungsi fisiologis estetis dan psikologis. Mahasiswa baru angkatan 2016
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember berjumlah 119 orang dengan rata – rata usia mulai dari
16 tahun sampai 20 tahun. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian untuk
mengetahui kebutuhan penggunaan protesa pada mahasiswa baru Kedokteran Gigi Universitas Jember
2016.
Penelitian bertujuan untukmengetahuikebutuhan protesa pada mahasiswa baru angkatan
2016FakultasKedokteran Gigi UniversitasJemberdan
distribusnyaberdasarkan jenis kelamin, usia, jenis gigi tiruan. Jenis penelitianadalah penelitian
deskriptif dengan metode cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan pendekatan, observasi
atau pengumpulan datanya dilakukan pada suatu waktu, dilakukan dengan cara memeriksa mahasiswa yang
berjumlah 119.Pertamaresponden didatangkan di RSGM Unej untuk didaftarkan di Rekam Medikkemudian
menunggu diruang tunggu, saat menunggu responden di edukasi tentang jenis gigi tiruan, kemudian
responden masukkeruangOral Diagnosa.Mendudukkanpasienke
dental
unit,Penelitimulaimemeriksaresponden,melihat apakah gigi responden terdapat gigi yang hilang, hasil
disalin di odontogram.Kemudian bagi responden yang terdapat gigi yang hilang responden di
instruksikan mengisi kuisioner.
Hasilpenelitian yang telahdilakukan terhadap 119 responden menunjukkan bahwa yang membutuhkan
protesa sebesar 19 responden (16%).Hasilberdasarkanjenis kelamin laki-laki2responden (11%) dan
perempuan sebanyak17responden (89%), sedangkan distribusi berdasarkan kelompok usia, responden yang
berusia18 tahunadalah usia paling banyak mengalami kehilangan gigi dibandingkan usia lainya yaitu
sebanyak 13responden (68%). Berdasarkan jenis gigi tiruan terdiri dari 12 responden (63%)memilih
GTC, 7 responden (37%)GTSL. Distribusi menurut jumlah kehilangan gigi sebanyak 16 responden (84%)
mengalami kehilangan 1 gigi, dan sebanyak 3 responden (16%) mengalami kehilangan 2 gigi. | en_US |