Show simple item record

dc.contributor.advisorBUDIHARDJO, Roedy
dc.contributor.advisorROBIN, Dwi Merry Christmarini
dc.contributor.authorKURNIASARI, Ari
dc.date.accessioned2018-02-08T02:54:39Z
dc.date.available2018-02-08T02:54:39Z
dc.date.issued2018-02-08
dc.identifier.nim131610101038
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84177
dc.description.abstractPrevalensi penyakit pulpa gigi di Indonesia tergolong masih tinggi. Penyakit pulpa gigi yang banyak terjadi yaitu pulpitis. Pulpitis adalah suatu proses inflamasi pada jaringan pulpa yang umumnya merupakan lanjutan dari proses karies, dan apabila tidak dirawat dapat menyebabkan kematian pulpa. Secara klinis, pulpitis dibagi menjadi reversible pulpitis dan irreversible pulpitis. Reversible pulpitis merupakan inflamasi pada pulpa yang tidak parah, apabila penyebabnya dihilangkan, inflamasi akan menghilang dan pulpa akan kembali normal. Salah satu metode perawatan pada reversible pulpitis adalah dengan dilakukan direct pulp capping. Bahan direct pulp capping yang biasa digunakan dalam praktek kedokteran gigi adalah kalsium hidroksida. Namun hampir semua bahan artifisial yang dipergunakan dalam perawatan kedokteran gigi terdiri dari senyawa yang umumnya bersifat toksik, serta menimbulkan respon penolakkan benda asing dari tubuh manusia. Di dalam jaringan pulpa terdapat beberapa komponen yang berperan dalam proses pertahanan jaringan terhadap cedera mekanis, kimia maupun thermis. Proses tersebut diantaranya diperantarai oleh sel makrofag dan sel limfosit. Keberadaan sel makrofag dan sel limfosit yang berlebih dapat menimbulkan destruksi pada jaringan, oleh karena itu dibutuhkan suatu antiinflamasi. Antiinflamasi tersebut dapat diperoleh dari tanaman herbal, salah satunya biji kopi Robusta. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris in vivo. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Post Test-Only Control Design. Sampel penelitian adalah tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan. Besar sampel dari penelitian ini adalah 48 ekor tikus yang dibagi menjadi 3 kelompok besar dan masing-masing kelompok terdiri atas 4 subkelompok. Masingmasing subkelompok terdiri dari 4 tikus. yaitu kelompok kontrol K0 yang dipreparasi hingga perforasi pulpa, tanpa aplikasi pulp capping dan langsung ditutup dengan tumpatan sementara, kelompok K1 yang dipreparasi hingga perforasi pulpa, sesegera mungkin dilakukan direct pulp capping dengan Ca(OH)2 dan ditutup dengan tumpatan sementara, serta kelompok K2 yang dipreparasi hingga perforasi pulpa, sesegera mungkin dilakukan direct pulp capping dengan pasta biji kopi Robusta 75% dan ditutup dengan tumpatan sementara. Kemudian tikus dikorbankan pada hari ke-1, 3, 5 dan 7, dilanjutkan dengan pemrosesan jaringan, pewarnaan dengan Hematoxylin Eosin dan penghitungan jumlah sel makrofag dan limfosit menggunakan mikroskop binokuler dengan perbesaran 400x. Data hasil penelitian di uji normalitas dan homogenitasnya dengan menggunakan Kolmogorov-smirnov dan uji Levene. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan uji parametrik One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significance Difference). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada hari ke-1, 3, 5 dan 7, rerata jumlah sel makrofag dan sel limfosit pada semua kelompok mengalami peningkatan. Rerata jumlah sel makrofag dan sel limfosit dari kelompok kalsium hidroksida dan kelompok pasta biji kopi Robusta menunjukkan jumlah yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil uji statistik parametrik One Way ANOVA pada sel makrofag tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok, sedangkan pada sel limfosit menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dengan nilai signifikansi 0,004 dan setelah dilakukan uji statistika lanjutan, terlihat adanya perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok kalsium hiroksida dan kelompok pasta biji kopi Robusta, sedangkan antara kelompok kalsium hiroksida dan kelompok pasta biji kopi Robusta tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Hal ini menandakan bahwa pasta biji kopi Robusta mempunyai keefektifan yang hampir sama dengan kalsium hidroksida. Efek antiiflamasi dan antibakteri kopi Robusta seperti flavonoid, xanthine, asam klorogenat, mampu bekerja sama dalam menurunkan keradangan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pasta biji kopi Robusta sebagai bahan direct pulp capping efektif dalam menurunkan jumlah sel makrofag dan sel limfosit pada pulpa gigi dibandingkan dengan kelompok kontrol.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries131610101038;
dc.subjectBIJI KOPI ROBUSTAen_US
dc.subjectCOFFEA ROBUSTAen_US
dc.subjectDIRECT PULP CAPPINGen_US
dc.subjectSEL MAKROFAG dan SEL LIMFOSIT PULPA GIGIen_US
dc.titleEfektivitas Pasta Biji Kopi Robusta (Coffea Robusta) sebagai Bahan Direct Pulp Capping terhadap Jumlah Sel Makrofag dan Sel Limfosit Pulpa Gigien_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
dc.identifier.validatorTaufik, 14 September 2023


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record