Show simple item record

dc.contributor.advisorHERMANSYAH, Bagus
dc.contributor.advisorNORMASARI, Rena
dc.contributor.authorRACHMAWATI, Annisa
dc.date.accessioned2018-02-08T02:46:28Z
dc.date.available2018-02-08T02:46:28Z
dc.date.issued2018-02-08
dc.identifier.nim132010101084
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84175
dc.description.abstractNyamuk Aedes sp. merupakan vektor beberapa penyakit yang menyerang manusia. Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor penyakit demam dengue, yellow fever, penyakit cikungunya, dan penyakit Zika, sedangkan nyamuk Aedes albopictus adalah vektor penyakit cikungunya, demam dengue, dan West Nile virus. Tindakan pengendalian pada nyamuk ditujukan kepada nyamuk dewasa atau larva. Pengendalian nyamuk dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk atau insektisida. Insektisida yang umum digunakan adalah temephos (abate). Temephos dianggap efektif, praktis, manjur dan dari segi ekonomi lebih menguntungkan. Namun demikian penggunaan temephos secara terus-menerus meninggalkan residu bagi lingkungan, sehingga diperlukan biolarvasida yang lebih ramah lingkungan seperti minyak esensial yang didapatkan dari isolasi berbagai tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan adalah daun wortel (Daucus carota). Minyak esensial daun wortel diharapkan dapat menjadi salah satu larvasida alami dalam melawan perkembangan larva nyamuk Ae. aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak esensial daun wortel memiliki aktivitas larvasida terhadap larva Aedes aegypti instar III/IV dan mengetahui lethal concentration 50 (LC50) minyak esensial daun wortel terhadap larva Aedes aegypti instar III/IV dalam 24 jam. Jenis penelitian ini adalah penelitian true experimental laboratories yang dilakukan secara in-vitro dengan Post Test Only with Control Group Design. Sampel dibagi menjadi sebelas kelompok yang didapatkan secara random. Kelompok positif diberikan 1 ppm temephos, kelompok negatif diberikan aquades, serta kelompok perlakuan dengan pemberian minyak esensial 12,5 ppm, 15 ppm, 20 ppm, 25 ppm, 30 ppm, 35 ppm, 40 ppm, 45 ppm, dan 50 ppm. Jumlah sampel tiap kelompok adalah 25 ekor dengan replikasi sebanyak 4 kali. Setelah 24 jam perlakuan, dilakukan observasi jumlah kematian larva Aedes aegypti. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat perbedaan yang bermakna jumlah kematian larva pada dua kelompok penelitian dengan korelasi positif dan kekuatan korelasi yang sangat kuat (p=0.954). Hal ini menunjukkan bahwa minyak esensial daun wortel memiliki aktivitas larvasida terhadap larva Aedes aegypti instar III/IV. Nilai rata-rata LC50 minyak esensial daun wortel terhadap larva Aedes aegypti instar III/IV adalah sebesar 26,389 ppm dengan kisaran 22,123 – 29,551 ppm.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries132010101084
dc.subjectLARVASIDAen_US
dc.subjectMINYAK ESENSIALen_US
dc.subjectDAUN WORTELen_US
dc.subjectDAUCUS CAROTAen_US
dc.subjectLARVA AEDES AEGYPTIen_US
dc.titleAktivitas Larvasida Minyak Esensial Daun Wortel (Daucus carota) Terhadap Larva Aedes Aegypti INSTAR III/IVen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
dc.identifier.validatortaufik 6 november 2023


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record