dc.description.abstract | Manusia memulai perkembangan kepribadian melalui pendidikan untuk
diarahkan kepada yang lebih baik. Dan melalui pendidikan kemampuan ilmu
pengetahuan, tekhnologi, seni dan budaya semakin berkembang. Dengan demikian
perkembangan manusia sangat berpengaruh dengan adanya pendidikan begitu pun
akan menjadi pertimbangan bagi pendidik dalam memilih dan memberikan materi
pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan manusia tersebut sesuai
tingkatan perkembangan tertentu. Pada tahun 1999 Indonesia berpartisiapasi
dengan TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) dalam
rangka ingin mengetahui peringkat Indonesia mengenai hasil belajar siswa di dunia.
Hasil studi TIMSS untuk matematika pada tahun 1999, Indonesia berada pada
urutan 34 dari 38 negara dengan skor 403, sedangkan skor internasional 487. Hasil
studi TIMSS untuk matematika pada tahun 2003, Indonesia berada diurutan 35 dari
48 negara dengan skor 379, sedangkan skor internasional 500. Hasil studi TIMSS
untuk matematika pada tahun 2007, Indonesia berada pada urutan 36 dari 44 negara
dengan skor rata-rata 411, sedangkan skor rata-rata internasional 500. Hasil studi
TIMSS untuk matematika pada tahun 2011, Indonesia berada pada urutan 38 dari
42 negara dengan skor rata-rata 386, sedangkan skor rata-rata internasional 500.
Pada tahun 2015, Indonesia berada pada urutan 45 dari 50 negara dengan skor ratarata
386, sedangkan skor rata-rata internasional 397. Indonesia masih berada jauh
di bawah standar yang telah ditetapkan secara global. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan siswa di Indonesia masih sangatlah kurang dalam menyelesaikan
masalah-masalah di sekolah. Oleh karena itu perlu dilakukan perubahan dalam
sistem pendidikan Indonesia. | en_US |