dc.description.abstract | Estetika merupakan hal pengting bagi sebagian orang untuk menunjang penampilan
dan interaksi sosial. Salah satu pilihan perawatan yang diminati untuk memperbaiki keadaan
gigi adalah perawatan ortodonsi cekat. Beberapa tahun terakir, perawatan ortodonsi semakin
diminati oleh berbagai golongan usia di antara lain pasien dewasa. Berbagai alasan mengapa
orang dewasa menginginkan perawatan ortodonsi. Dari penelitian yang telah dilakukan
menyatakan bahwa sebagian besar responden pasien ortodonsi dewasa yang diteliti memilih
penampilan sebagai motivasi utama bagi perawatan ortodonsi.
Proses pemasangan braket secara langsung ke gigi menggunakan adhesive resin
dikenal dengan sebutan bonding. Sistem adhesive telah berkembang dengan perubahan pada
struktur kimia, mekanisme ikatan, jumlah langkah aplikasi, teknik aplikasi dan keefektifan
klinis Pada awalnya sistem bonding braket ortodonsi ke permukaan email gigi harus melalui
beberapa tahapan kerja, meliputi pencucian gigi, pengolesan etsa asam fosfor, pencucian
dengan air, pengeringan, pengolesan bahan bonding/primer, dan pengolesan resin komposit
sebagai bahan perekat braket yang disebut teknik total-etch. Untuk menyederhanakan tahapan
kerja dan mengurangi waktu kerja bonding, maka diperkenalkan teknik self-etch, yaitu
penggabungan etsa asam fosfor dan bahan bonding/primer dalam satu kemasan.
Setelah perawatan ortodonsi cekat selesai, braket harus dilepas dari permukaan gigi
dan mengembalikan permukaan email seperti kondisi aslinya. Pada pelepasan braket ortodonsi,
ada dua kondisi yang dapat terjadi. Pertama, kegagalan perlekatan pada antar perekat-email
dan kedua, kegagalan perlekatan pada perekat-braket. Dalam kedua kasus, akan ada sisa-sisa
adhesive tersisa di permukaan email, yang membutuhkan penanganan khusus seperti
menggores dengan scaler atau adhesive remover plier, ataupun menghapus dengan tungsten
carbide burs. Jika sisa bahan adhesive yang dihapus tidak benar-benar bersih, maka permukaan
gigi akan menjadi kasar. Hal ini dapat menyebabkan perubahan warna non-estetika dan
meningkatkan retensi plak. Fraktur email dapat terjadi pada saat pelepasan braket.
Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui perbedaan sisa bahan adhesive braket
ortodonsi menggunakan bonding self-etch dan bonding total-etch. Jenis penelitian merupakan
eksperimental laboratoris dengan menggunakan rancangan penelitian yang digunakan post
control group design. Sampel gigi premolar rahang bawah berjumlah 10 dibagi menjadi 2
kelompok, 1 kelompok bonding total-etch dan 1 kelompok bonding self-etch. Gigi premolar
rahang bawah dibersihkan menggunakan pumice dan cryth kemudian di pasang braket dengan
menggunakan bonding total etch dan self-etch, direndam dalam saliva buatan pada inkubator
dengan suhu 37
0
C selama 24 jam dan selanjutnya braket dilepas dengan uji geser menggunakan
alat universal testing machine. Sisa bahan adhesive pada sampel diuji dengan menggunakan
alat mikroskop stereo untuk menghitung jumlah skor Adhesive Remnant Index (ARI).
Hasil penelitian menunjukkan rerata skor Adhesive Remnant Index (ARI) pada
kelompok A (bonding total-etch) sebesar 1,00, pada kelompok B (Bonding Self-etch) sebesar
1,60. Data jumlah sisa bahan adhesive kemudian di analisis dan menunjukkan data tidak berdistribusi normal dan tidak homogen. Kemudian data di uji Man Withney menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan namun tidak signifikan antara kelompok bonding total-etch dengan
bonding self-etch.
Kesimpulan dari penelitian tentang sisa bahan adhesive bonding total-etch dan selfetch
pada
braket
ortodonsi
yaitu
terdapat
perbedaan
sisa
bahan
adhesive
pada
permukaan
email
gigi
antara bahan bonding total-etch dengan bonding self-etch. Sisa bahan adhesive dengan
rata-rata skor rendah diperoleh pada kelompok bonding total-etch, sehingga bahan bonding
total-etch lebih efektif dibandingkan dengan bahan bonding self-etch, karena semakin sedikit
sisa bahan adhesive maka tindakan untuk mengembalikan permukaan email lebih rendah. | en_US |