EVALUASI SIMPANG TAK BERSINYAL PADA ALAN LETJEND SUPRAPTO DAN ALAN LETJEND SUMO DI KABUPATEN JEMBER.
Abstract
Aktivitas masyarakat di Kota Jember semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk. Peningkatan aktivitas ini mengakibatkan
kemacetan, terutama pada persimpangan dengan simpang tak bersinyal. Sehingga
perk diadakan penelitian yang bertujuan untuk dapat mengatasi permasalahan
yang ada terutama yang berkaitan dengan kinerja simpang.Penelitian ini dilakukan
pada simpang antara Jalan Letjend Suprapto dan Jalan Letjend Sutoyo yang
terletak di Desa Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.
Pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Survey untuk
data primer dilaksanakan pada 18 Oktober sampai dengan 25 Oktober 2004
dengan tiga periode waktu yaitu pagi (06.00-09.00), siang (12.00-14.00) dan sore
hari (15.00-18.00). Pengumpulan data di lapangan dilakukan oleh 6 Surveyor
yang penempatanya terletak pada lengan-lengan simpang. Hasil survey diperoleh
data antara lain: geometri simpang, kondisi lingkungan, volume arus lalu lintas
serta Jumlah penduduk Kota Jember.
Hasil penelitian diperoleh nilai kapasitas simpang tak bersinyal terbesar
yaitu pada hari Senin Tanggal 18 Oktober 2004 dengan Fase pagi hari (06.30-
07.30) dengan nilai C = 1748 smp/jam, DS = 1.368, D = 1836.36, Dma = 105.574,
Dmi = 9194.02, dan QP = 78% sampai dengan 164%. Nilai DS yang melebihi
batas dari ketetapan yaitu 0,85 maka kinerja simpang tak bersinyal dikategorikan
dalam kondisi jenuh, hal ini dikarenakan pada arah selatan simpang yang berjarak
kurang lebih 75 meter terletak simpang tak bersinyal. Selain itu, pada hari senin
merupakan hari sibuk dimana pada hari ini adalah awal dari aktivitas kerja.
Perubahan kondisi persimpangan untuk dapat memenuhi kebutuhan
kapasitas simpang dengan tipe: 344M dengan leber jalan utama: 19 meter dengan
leber median jalan: 1 meter untuk jalan simpang leber jalan: 18 meter dan lebar
median jalan: 1 meter.
Collections
- DP-Civil Engineering [111]