EFEK KONSUMSI KOPI TERHADAP PEMBENTUKAN LESI ATEROSKLEROSIS KORONER PADA MODEL TIKUS PERIODONTITIS
Abstract
Aterosklerosis merupakan proses patologis kompleks yang mengacu pada
pembentukan plak ateroma pada lumen pembuluh darah. Aterosklerosis yang terjadi
pada pembuluh koroner akan terjadi Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang
merupakan penyakit yang paling mematikan di dunia, termasuk juga di Indonesia.
Proses inflamasi dan stress oksidatif memiliki peranan penting dalam patogenesis
aterosklerosis dan pada saat ini terdapat paradigma yang dihubungan dengan
periodontitis. Diperlukan suatu bahan yang memiliki potensi dalam penghambatan
pembentukan lesi aterosklerosis dan salah satunya yang memiliki potensi tersebut
adalah kopi.Terdapat dua tipe kopi yang memiliki senyawa bioaktif yang berpotensi
yaitu kopi robusta dan kopi arabika.Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi efek
konsumsi kopi arabika dan robusta terhadap pembentukan lesi aterosklerosis koroner
pada model tikus periodontitis.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen laboratoris dengan
rancangan the post test only control group design. Penelitian ini telah disetujui oleh
Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Jember.Obyek penelitian
adalah tikus wistar jantandengan 4 tikus dalam tiap kelompok dan Hewan coba dibagi
menjadi 4 kelompok secara acak, yaitu: kelompok I merupakan kelompok kontrol,
kelompok II merupakan kelompok periodontitis,kelompok III merupakan kelompok
periodontitis dan kopi robusta, dankelompok IV merupakan kelompok periodontitis
dankopi arabika.
Pembuatan model tikus periodontitis dilakukan dengan cara injeksi 0,05 ml
Porhpyromonas gingivalis dengan konsentrasi 2x109CFU/ml pada area sulkus
gingiva distobukal gigi molar pertama rahang bawah kiri dengan pengulangan injeksi
tiga kali dalam seminggu selama 28 hari dan pemasangan Wire ligature berdiameter
0,5 mm dibentuk menyerupai huruf U sehingga dapat dipasang memeluk mesial pada gigi molar kiri rahang bawah. Periodontitis dilihat melalui penampakan foto klinis
dan foto radiografi terhadap resorbsi tulang alveolar.Kopi yang digunakan merupakan
kopi murni yaitu kopi arabika dan kopi jenis produksi perkebunan kopi PTPN XII
ijen. Pembuatan seduan kopi dengan cara mencampurkan air panas 100o C sebanyak
200 ml dengan 12 gram kopi yang di aduk secara merata. Sondase tikus dilakukan
setiap hari selama 28 hari sebanyak 0.6 ml yang telah konversikan setara dengan satu
cangkir kopi pada manusia.
Prosedur penelitian dimulai dengan masa adaptasi tikus selama seminggu.
Kemudian tikus dipasangkan wire ligature, injeksi P.gingivalis, dan sondase kopi
selama 28 hari. Pada hari ke-29, tikus dikorbankan dengan dianastesi kloroform dan
kemudian difiksasi untuk dilakukan pengambilan organ jantung.Pengambilan organ
jantung untuk mendapatkan arteri koroner yang kemudian di simpan dalam larutan
PBS formalin 10%.Pemotongan jaringan pada penelitian ini menggunakan metode
Potongan beku (Frozen section).Pewarnaan jaringan menggunakan Picrosirius Red
dan Sudan IV.Pengamatan jaringan menggunakan mikroskop dan optilab.
Parameter aterosklerosis dalam penelitian ini adalah ketebalan dinding
pembuluh darah(Intima-media Thinkness -IMT), disintegrasi kolagen intimal, dan
disintegrasi endotel.Pengecatan Picrosirius Red digunakan untuk mengamati
ketebalan dinding pembuluh darah dengan satuan mikrometer (μm) pada perbesaran
400x dan ada tidaknya disintegrasi kolagen pada perbesaran 1000x.Sedangkan
pengecatan Sudan IV digunakan untuk mengamati ada tidaknya disintegrasi
endotel.Data yang ketebalan dinding yang diperoleh kemudian di uji homogenitas dan
uji normalitas, kemudian ujiOne Way ANOVA untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan antar kelompok.Dilanjutkan dengan uji Least Significant Difference (LSD)
membandingkan antara kelompok.Hasil pengamatan disintegrasi endotel dan
disintegrasi kolagen intimal dinyatakan dalam persentase.
Data pengukuran ketebalan arteri menunjukkan data yang homogen dan
normal.Hasil uji statistik One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan hasil
ketebalan dinding arteri koroner yang signifikan. Berdasarkan uji LSD, kelompok
kopi arabika dan kelompok kopi robusta didapatkan perbedaan yang signifikanterhadap kelompok kontrol dan kelompok periodontitis.Sedangkan pada
kelompok kopi arabika dibandingkan dengan kelompok robusta tidak terdapat
berbedaan yang signifikan.Penelitian ini telah menunjukkan bahwa konsumsi kopi
robusta dan arabika dapat menghambat terjadinya penebalan dinding arteri.Hasil
pengamatan disintegrasi kolagen intimaldan disintegrasi endotel, yaitu pada
kelompok kopi robusta dan kelompok kopi arabika memiliki presentase yang lebih
rendah di bandingkan kelompok periodontitis.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsumsi kopi mengambat
pembentukan lesi aterosklerosis koroner pada model tikus periodontitis. Namun,
penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan sehingga dibutuhkan studi lanjut
untuk menyempurnakan pemahaman mengenai derajat keparahan periodontitis
terhadap pembentukan lesi aterosklerosis, derajat inflamasi sistemik terhadap
pembentukan lesi aterosklerosis,dan kandungan tertentu dalam kopi yang lebih
spesifik dalam menghambat pembentukan lesi aterosklerosis, serta dosis kopi, lama
pemberian konsumsi kopi, dan jenis kopi lain yang digunakan dalam penelitian.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]